London (ANTARA) - Pemerintah Inggris berencana membatalkan paspor COVID-19 sebagai persyaratan legal untuk acara besar, demikian menurut The Daily Telegraph pada Minggu (30/5).
Pejabat Inggris yang meninjau sertifikat status COVID-19 yakin tidak ada peluang hukum akan diubah untuk mengamanatkan penggunaannya di Inggris Raya, tambahnya.
Juru bicara pemerintah melalui pernyataan mengatakan kepada Reuters bahwa peninjauan sertifikat vaksin COVID-19 masih dalam proses dan belum ada keputusan yang diambil.
Terdapat peningkatan kekhawatiran atas prospek sertifikat vaksin yang disuarakan oleh Partai Konservatif Inggris, serta anggota dewan oposisi dan kelompok HAM.
Pada April 2021 lalu, Perdana Menteri Boris Johnson juga mengisyaratkan masalah etika yang bersumber dari sertifikat vaksin COVID-19 tersebut.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Ini rekomendasi jadwal vaksin PCV dari IDAI untuk cegah pneumonia
Minggu, 17 November 2024 23:29 Wib
Sambut Hari Rabies Sedunia, DPKP Kotim siapkan 300 vaksin gratis
Sabtu, 28 September 2024 17:51 Wib
Vaksin mpox MVA-BN masuk prakualifikasi WHO
Sabtu, 14 September 2024 12:43 Wib
Menkes sebut vaksin Mpox masih menyasar kelompok tertentu seperti HIV
Jumat, 30 Agustus 2024 17:35 Wib
Berikut yang perlu diketahui tentang vaksin kanker payudara
Minggu, 11 Agustus 2024 18:52 Wib
Sebanyak 12 ribu ekor hewan di Bartim perlu disuntik vaksin rabies
Kamis, 25 Juli 2024 18:43 Wib
DPRD Palangka Raya ajak para orang tua pastikan anaknya telah dapat vaksin polio
Kamis, 25 Juli 2024 18:32 Wib
Benarkah vaksin HPV picu menopause dini pada anak perempuan?
Senin, 13 Mei 2024 8:47 Wib