Madrid (ANTARA) - Otoritas Spanyol pada Rabu (29/12) mempercepat masa isolasi COVID-19 dari 10 menjadi 7 hari, kata Kementerian Kesehatan, bahkan saat infeksi baru mencapai rekor tertinggi.
Keputusan Spanyol, yang diambil secara bulat antara Menteri Kesehatan Carolina Darias dan kepala dinas kesehatan regional, mengikuti langkah serupa seperti yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris.
Minimnya staf lantaran masa isolasi yang lama menimbulkan gangguan di sejumlah industri meski banyak di antara orang-orang yang terinfeksi COVID-19 tidak bergejala.
Baca juga: Spanyol temukan kasus lokal pertama COVID-19 Omicron
Studi awal menunjukkan bahwa varian Omicron yang menyebar dengan cepat tampaknya menyebabkan gejala yang lebih ringan pada penerima vaksin lengkap COVID-19.
Selain itu, kementerian juga mempersingkat karantina wajib bagi kontak erat pasien COVID-19 menjadi tujuh hari.
Tingkat infeksi nasional selama 14 hari lagi-lagi mencapai rekor, yakni 1.360 kasus per 100.000 orang pada Selasa.
Angka itu naik dari 1.206 kasus pada hari sebelumnya sekaligus menandai lonjakan lima kali lipat sejak awal Desember.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Pengalaman positif di masa kecil kurangi risiko depresi remaja
Selasa, 30 April 2024 9:10 Wib
Sembelit bisa jadi gejala umum pada masa perimenopause
Senin, 8 April 2024 13:40 Wib
PLN jaga keandalan listrik masa Lebaran 2024
Minggu, 7 April 2024 7:46 Wib
Polri toleransi bagi pemegang SIM-STNK habis masa berlaku saat libur Lebaran
Jumat, 5 April 2024 21:55 Wib
Pengurus KONI Barito Utara masa bakti 2023-2027 resmi dilantik
Jumat, 29 Maret 2024 21:24 Wib
Mahfud MD berharap MK selamatkan masa depan demokrasi Indonesia
Rabu, 27 Maret 2024 15:14 Wib
Zayn Malik umumkan beberapa tujuan masa depannya
Rabu, 27 Maret 2024 9:10 Wib
Masa jabatan Bupati Kotim tidak berakhir 31 Desember 2024
Senin, 25 Maret 2024 16:56 Wib