Bantuan yang diberikan AS untuk Ukraina, yang sedang diserang negara tetangganya Rusia, adalah dalam bentuk sanksi dan senjata.
"Dalam pembicaraan kami melalui telepon, Menlu Blinken menegaskan bahwa dukungan AS untuk Ukraina tetap tak tergoyahkan," kata Kuleba di Twitter.
"Saya menggarisbawahi bahwa Ukraina mendambakan perdamaian, tetapi selama kami berada di bawah serangan Rusia, kami membutuhkan lebih banyak sanksi dan senjata. Menlu (AS) meyakinkan saya akan (mendapatkan) keduanya. Kami mengoordinasikan langkah lebih lanjut," demikian cuitan Kuleba di Twitter
Washington telah menerapkan serangkaian sanksi bersama dengan para sekutu Barat lainnya untuk membatasi akses Rusia ke dana, investasi, atau teknologi luar negeri sebagai pembalasan atas serangannya ke Ukraina.
Baca juga: Volvo akan tangguhkan pengiriman mobil ke Rusia
Amerika Serikat menarik sejumlah senjata dari stoknya untuk memasok Ukraina dengan persenjataan pada musim gugur 2021 dan lagi pada Desember 2021.
Kemudian, pada Jumat (25/2), Presiden Amerika Serikat Joe Biden menginstruksikan Departemen Luar Negeri AS untuk melepaskan senjata tambahan senilai 350 juta dolar AS dari persediaan milik AS.
Namun, Washington dengan tegas menolak permintaan Ukraina agar Barat memberlakukan zona larangan terbang untuk melindungi Ukraina dari serangan udara Rusia.
Permintaan Ukraina itu merupakan sebuah langkah yang akan membawa pasukan negara-negara Barat ke dalam konflik langsung dengan militer Rusia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Disney akan tangguhkan peluncuran film di Rusia
Baca juga: Bos Chelsea Roman Abramovich pimpin perundingan Ukraina-Rusia
Baca juga: Singapura akan beri sanksi pada Rusia termasuk transaksi bank