Hindari ketergantungan bahan bakar dari Rusia, Jerman mulai hemat energi

id Jerman mulai hemat energi,Jerman,Rusia,Hindari ketergantungan bahan bakar dari Rusia,bahan bakar fosil Rusia, Menteri Ekonomi Robert Habeck

Hindari ketergantungan bahan bakar dari Rusia, Jerman mulai hemat energi

Pengunjuk rasa menyamar sebagai Kanselir Jerman Olaf Scholz, Menteri Keuangan Christian Lindner dan Menteri Ekonomi dan Iklim Robert Habeck dalam aksi demo "Embargo Minyak - jika tidak sekarang, kapan?" ditengah serbuan Rusia ke Ukraina, di depan gerbang Bradenburg, Berlin, Jerman, Jumat (8/4/2022). REUTERS/Lisi Niesner/RWA/djo (REUTERS/LISI NIESNER)

Berlin (ANTARA) - Jerman harus mulai menghemat energi sekarang agar lebih mandiri dari ketergantungan bahan bakar fosil Rusia, kata Menteri Ekonomi Robert Habeck.

Pernyataan itu dilontarkan Habeck saat negara ekonomi utama Eropa itu mencari cara untuk memangkas impor gas dan minyak dari Moskow dalam menanggapi perang di Ukraina.

Dengan meningkatnya kematian warga sipil di Ukraina di tengah invasi Rusia, Jerman berada di bawah tekanan untuk melepaskan diri dari gas dan minyak Rusia.

Para kritikus mengatakan pendapatan dari gas dan minyak itu memberi Moskow dana yang dibutuhkan untuk berperang.

Moskow menggambarkan invasinya ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus".

Habeck mengatakan Jerman bisa mengurangi ketergantungan itu jika warga mengurangi konsumsi energi mereka, seraya menyarankan agar warga menggunakan kereta api atau bersepeda daripada mengemudi bila memungkinkan.

"Setiap kilometer tanpa mengendarai mobil merupakan kontribusi untuk mempermudah melepaskan diri dari pasokan energi Rusia. Kita juga melindungi iklim," kata Habeck dalam wawancara dengan Funke Media Group.

Habeck mengatakan pemangkasan 10 persen dari konsumsi energi individu memungkinkan. 

Ia menambahkan bahwa pengusaha dapat berkontribusi dengan menawarkan pilihan kepada para pegawai untuk sedapat mungkin bekerja dari rumah.

"Jika memungkinkan, seseorang dapat bekerja dari rumah lagi satu atau dua hari seminggu --awalnya secara sukarela," katanya.

Sumber:Reuters

Penerjemah: Mulyo Sunyoto