Harga emas melonjak karena data ekonomi lebih lemah

id Harga emas,emas batangan

Harga emas melonjak karena data ekonomi lebih lemah

Ilustrasi - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan. ANTARA/REUTERS/aa.

Chicago (ANTARA) - Harga emas naik tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menghapus seluruh kerugian sehari sebelumnya, karena data ekonomi AS lebih lemah dari perkiraan dan jatuhnya imbal hasil obligasi global mendorong investor mencari tempat berlindung potensial yang lebih baik seperti logam kuning.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange melonjak 24,40 dolar AS atau 1,25 persen menjadi ditutup pada 1.980,80 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.988,30 dolar AS, puncak yang belum tersentuh sejak mencapai 2.000 dolar AS pada akhir Mei 2023.

Emas berjangka tergelincir 8,0 dolar AS atau 0,41 persen menjadi 1.956,40 dolar AS pada Senin (17/7/2023), setelah naik tipis 0,60 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.964,40 dolar AS pada Jumat (14/7/2023), dan terdongkrak 2,10 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.963,80 dolar AS pada Kamis (13/7/2023).

Departemen Perdagangan AS melaporkan Selasa (18/7/2023) bahwa penjualan ritel AS naik 0,2 persen menjadi 689,5 miliar dolar AS pada Juni, lebih lemah dari perkiraan. Ini menunjukkan bahwa konsumen AS terus ditekan oleh kendala dari biaya pinjaman yang lebih tinggi dan kenaikan harga-harga.

Baca juga: Emas jatuh karena aksi ambil untung setelah reli empat hari beruntun

Federal Reserve melaporkan Selasa (18/7/2023) bahwa produksi industri AS turun 0,5 persen pada Juni. Penurunan itu di bawah ekspektasi pembacaan datar oleh para ekonom.

Indeks National Association of Home Builders/Wells Fargo Housing Market naik tipis satu poin menjadi 56 pada Juli, kenaikan bulanan ketujuh berturut-turut, memenuhi ekspektasi dari para ekonom.

"Emas mungkin berjuang untuk mencapai level 2.000 dolar AS, tetapi itu bisa berubah jika imbal hasil obligasi terus turun dan Fed memberi sinyal bahwa mereka kemungkinan akan melakukan kenaikan minggu depan setelah memberikan satu kenaikan suku bunga seperempat poin terakhir," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA.

Semua mata kini tertuju pada The Fed dan apa yang akan dilakukannya terhadap suku bunga ketika para pembuat kebijakan duduk kembali pada 26 Juli untuk memutuskan suku bunga.

Baca juga: Harga emas terus menguat di tengah inflasi AS yang kian melambat

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mengadakan pertemuan pada 26 Juli. Investor memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi pada pertemuan tersebut.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September terdongkrak 23,80 sen atau 0,95 persen, menjadi ditutup pada 25,256 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 6,90 dolar AS atau 0,70 persen, menjadi menetap pada 994,40 dolar AS per ounce.