Italia kini dilanda 'musim flu terparah'

id Italia,musim flu

Italia kini dilanda 'musim flu terparah'

Ilustrasi- Warga menunggu dalam barisan untuk memasuki Colloseum saat Italia muali melonggarkan pembatasan akibat virus corona (COVID-19), mencabut kewajiban menunjukkan kartu kesehatan untuk dapat duduk di restoran outdoor, memasuki museum dan kegiatan lain di Roma, Italia, Jumat (1/4/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Guglielmo Mangiapane/HP/djo

Roma (ANTARA) - Italia tengah dilanda "musim flu paling parah dalam beberapa tahun", di mana sekitar 7,8 juta warga di negara itu mengalami gejala mirip flu sejak Oktober 2023, menurut data Institut Kesehatan Nasional Italia.

Puncak penularan flu terjadi selama sepekan menjelang Tahun Baru, dan kemudian menurun secara perlahan setelahnya.

Tingkat penularan saat ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan total kasus pada musim dingin kali ini diperkirakan akan melampaui angka 14 juta kasus yang tercatat pada musim dingin 2022-2023.

Jumlah kasus COVID-19 menurun pada bulan ini. Sebuah buletin mingguan dari Kementerian Kesehatan Italia yang dirilis pada Jumat (19/1) melaporkan 9.675 kasus baru pada periode 11-17 Januari 2024. Angka tersebut kurang dari setengah dibandingkan total kasus baru pada sepekan sebelumnya.

Sementara itu, Italia belum lama ini mengumumkan telah memberikan lebih dari 2 juta vaksin untuk melawan subvarian Omicron XBB.

Pejabat kesehatan Italia memperingatkan bahwa meskipun tingkat penularan influenza musiman dan virus corona tampak sudah mencapai puncaknya, terdapat risiko munculnya varian baru.

Mereka menyerukan kepada masyarakat, terutama warga lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan, untuk berhati-hati.
 
   Bulan ini, Kementerian Kesehatan Italia memperpanjang penerapan aturan wajib memakai masker setidaknya sampai 30 Juni mendatang untuk rumah sakit dan panti jompo


Bulan ini, Kementerian Kesehatan Italia memperpanjang penerapan aturan wajib memakai masker setidaknya sampai 30 Juni mendatang untuk rumah sakit dan panti jompo.

Belakangan ini, flu dan COVID-19 menyebar dengan beragam tingkat penularan di beberapa negara Eropa. Di Latvia, influenza terus menyebar dengan cepat selama sepekan terakhir, dengan jumlah kasus meningkat dua kali lipat dibandingkan sepekan sebelumnya, sedangkan kasus COVID cenderung menurun, sebut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Latvia pada Rabu (17/1).

Pemantauan untuk infeksi saluran pernapasan atas menunjukkan bahwa 111 warga Latvia didiagnosis menderita flu pada pekan lalu, kira-kira dua kali lipat lebih banyak dibandingkan sepekan sebelumnya. Pada periode yang sama, kasus COVID-19 tercatat 122 kasus, turun tipis dari 138 kasus pada sepekan sebelumnya.