Benarkah air soda bisa bantu turunkan berat badan

id air soda,turunkan berat badan

Benarkah air soda bisa bantu turunkan berat badan

Ilustrasi sparkling water. (ANTARA/PIXABAY)

Jakarta (ANTARA) - Beralih ke air soda (sparkling water) dapat membantu mengurangi asupan kalori secara signifikan karena merupakan alternatif yang baik untuk minuman manis seperti soda dan jus, yang penuh dengan kalori kosong.

Peneliti di Rumah Sakit Bedah Saraf Tesseikai, Jepang, menemukan bahwa karbonasi pada air soda mungkin memiliki efek samping yang menarik.

Dikutip dari The Hindustan Times, Kamis, penelitian mereka, yang diterbitkan dalam “BMJ Nutrition, Prevention and Health”, menunjukkan bahwa air soda dapat memengaruhi metabolisme kita dengan cara yang tak terduga.

Air soda adalah air yang telah dikarbonasi, baik secara alami maupun buatan.

Baca juga: Minum soda saat hamil sebabkan anak lahir dengan autisme?

Proses ini menambahkan gas karbon dioksida (CO2) ke dalam air, menciptakan sensasi berbuih yang khas pada air soda.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa air soda dapat membuat kita merasa lebih kenyang dan mengurangi rasa lapar.

Namun, penelitian baru ini melangkah lebih jauh dengan melihat bagaimana karbon dioksida (CO2) dalam air soda berinteraksi dengan sel darah kita.

Menurut penelitian tersebut, ketika kita meminum air soda, CO2 tidak hanya menciptakan sensasi berkarbonasi, tetapi juga diserap ke dalam aliran darah melalui dinding lambung.

Para peneliti menemukan bahwa sel darah merah, yang mengandung enzim khusus bernama “carbonic anhydrase”, mengubah CO2 menjadi bikarbonat.

Baca juga: Ini alasan soda diet berbahaya untuk turunkan berat badan

Proses ini memicu serangkaian reaksi yang dapat membantu tubuh memproses gula lebih efektif. Ketika CO2 dari air soda berubah menjadi bikarbonat, lingkungan di dalam sel menjadi sedikit lebih basa, yang tampaknya mengaktifkan enzim tertentu yang berperan dalam pemrosesan gula.

Penelitian ini juga menemukan kesamaan dengan yang terjadi selama proses cuci darah (dialisis ginjal)

Selama dialisis, ketika darah melewati mesin penyaring khusus, kadar gula darah turun dari sekitar 118 mg/dL menjadi 99 mg/dL, meskipun cairan di sekitarnya mengandung lebih banyak gula.

Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme yang melibatkan CO2, seperti saat kita minum air soda, membantu tubuh menggunakan gula lebih efisien.

Secara keseluruhan, air soda bisa menjadi alat yang berguna dalam perjalanan penurunan berat badan.

Namun, penting untuk memiliki ekspektasi yang realistis dan mengombinasikannya dengan gaya hidup sehat.

Baca juga: Pakar gizi: Sebaiknya tak suguhkan minuman soda saat Lebaran

Baca juga: Tangapan ahli gizi terkait anggur merah campur soda dan susu kental manis

Baca juga: Penyebab dada sakit setelah minum soda?