Penderita diabetes boleh puasa selama gula darah terkontrol

id diabetes ,puasa

Penderita diabetes boleh puasa selama gula darah terkontrol

Foto ilustrasi (ANTARA/HO-Maya23K dari iStockphoto)

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM Kencana, Jakarta Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH mengatakan penderita diabetes boleh berpuasa selama gula darahnya terkontrol dan telah melakukan konsultasi terlebih dahulu.

“Buat orang-orang yang menderita diabetes melitus itu diperbolehkan berpuasa, tentu dengan syarat pada saat berpuasa gula darahnya dalam keadaan terkontrol,” kata dokter Ari Fahrial Syam saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Dokter Ari mengatakan penderita diabetes dapat mengontrol kandungan gula dalam darah dengan membatasi asupan makan gula. Menghindari makan-makanan manis yang berasal dari gula pasir adalah salah satu caranya.

Kalaupun mau mengonsumsi makanan manis, dianjurkan memakan makanan yang mengandung gula kompleks seperti dari buah-buahan.

Baca juga: Berikut cara berpuasa yang aman bagi penyandang diabetes

“Begitu pula dengan takjil, mungkin pilihan terbaik dengan mengonsumsi kurma misalnya,” katanya.

Hal lain yang perlu diperhatikan penderita diabetes jika ingin berpuasa adalah dosis insulin yang sedang dikonsumsi.

“Di satu sisi juga pada orang-orang tersebut untuk kencing manisnya tidak dengan menggunakan insulin lebih dari 30-40 unit per hari. Jadi memang tidak dianjurkan untuk mereka yang masih dengan dosis yang tinggi insulin untuk berpuasa,” ucap dia.

Menurut dokter lulusan Universitas Indonesia itu, puasa memang dapat membantu mengontrol penyakit seseorang. Namun, di sisi lain puasa juga dapat memperburuk kondisi orang-orang yang saat itu sedang mempunyai masalah kesehatan.

Baca juga: Berikut anjuran waktu untuk periksa gula darah mandiri saat berpuasa

Ia mencontohkan puasa tidak dianjurkan bagi pasien kencing manis yang sudah memiliki gangguan ginjal.

Kelompok lain yang disebut tidak dianjurkan untuk berpuasa di antaranya pasien dalam perawatan rumah sakit dan dalam keadaan diinfus baik infus cairan maupun makanan atau pasien yang sedang mendapat transfusi darah.

“Pemberian infus makanan dan darah membatalkan puasa. Termasuk pasien PDP dan positif COVID-19 dalam perawatan,” ujar dia.

Selanjutnya seseorang yang sedang dalam infeksi akut misal radang tenggorokan berat, demam tinggi, diare akut, pneumonia, infeksi saluran kencing dan infeksi lain yang menyebabkan demam tinggi.

Baca juga: Ini manfaat puasa bagi penyandang diabetes

Seseorang dengan migrain atau vertigo di mana kondisi sakitnya akan bertambah buruk jika pasien tersebut tidak makan atau minum obat, pasien jantung dengan gagal jantung hingga orang tua usia lanjut dengan menderita pikun (Alzhaimer), di mana sulit mengingat apakah sudah makan atau sudah minum.

“Jadi sebaiknya memang harus konsultasikan kepada dokter mengenai kondisi ini,” kata Ari.

Baca juga: Menu sahur dan berbuka yang dianjurkan bagi penderita diabetes

Baca juga: Yang perlu dilakukan penderita diabetes sebelum puasa Ramadhan

Baca juga: Strategi untuk pasien diabetes jalani puasa Ramadhan