Jakarta (ANTARA
News) - Empat petenis terpilih memperkuat Tim Davis Indonesia yang akan
berlaga di Jepang bulan Februari mendatang setelah serangkaian seleksi
kemampuan teknik dan fisik dalam dua pekan ini.
Kapten Tim Piala Davis Indonesia Bonit Wiryawan dan para pelatih sepakat menunjuk Christopher Rungkat, Elbert Sie, Wisnu Adi Nugroho, dan Ketut Nesa Artha untuk mewakili Indonesia dalam turnamen Piala Davis di Tokyo Stadium pada 1-3 Februari 2013.
"Dari tujuh kandidat itu semua yang terbaik, kemampuan juga hampir rata semua. Tetapi kami melihat pemain secara fungsional," kata Bonit di Lapangan Tenis Senayan, Jakarta, Sabtu.
Christopher masih menjadi tumpuan tim pada nomor tunggal putra.
Pada nomor ganda, tim pelatih memilih Nesa karena dinilai bisa berpasangan dengan pemain manapun saat bermain ganda.
"Dia bisa diacak kemana saja, secara teknikal dia bagus diganda. Kita memilih yang paling terbaik dari yang terbaik," kata pelatih fisik, Robby Sudrajat.
Nesa merupakan pemain lama yang sudah tidak terlalu aktif mengikuti turnamen. Ia terakhir memperkuat Tim Davis pada awal 2011. Pada turnamen internasional Futures beberapa waktu lalu dia berhasil menembus final di nomor ganda.
Tim Davis Indonesia memiliki waktu seminggu lagi untuk melakukan persiapan sebelum pertandingan. Tim akan berangkat ke Jepang pada 27 Januari 2013.
"Sisa seminggu ini kita akan perbanyak di on court, sifatnya sudah gabung latihan fisik dan teknik," kata asisten pelatih Febi Widyanto, mantan petenis nasional.
Saat ini tim Indonesia menduduki peringkat 41 dunia sedangkan tim Jepang di urutan 21 dunia.
"Jepang memang bagus dari ranking tetapi saya selalu menekankan pada anak-anak untuk tetap bermain maksimal dan berpikir optimis," kata Bonit.
Persiapan
Di antara petenis yang mengikuti seleksi Tim Davis namun tidak lolos ada David Agung, Ekky Hamzah, dan Hendri Susilo. Indra Wijaya mundur dari seleksi karena mengalami cedera pinggang.
Ketua Umum PP Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI), Maman Wirjawan, meminta pemain yang tidak terpilih tetap berdedikasi untuk tim nasional karena dia akan menyiapkan tim nasional secara berlapis melalui program lima tahun.
"Yang ada di sini sekarang akan disiapkan untuk banyak bermain di luar, kami akan bicara dengan sponsor," kata Maman.
(M047)
Kapten Tim Piala Davis Indonesia Bonit Wiryawan dan para pelatih sepakat menunjuk Christopher Rungkat, Elbert Sie, Wisnu Adi Nugroho, dan Ketut Nesa Artha untuk mewakili Indonesia dalam turnamen Piala Davis di Tokyo Stadium pada 1-3 Februari 2013.
"Dari tujuh kandidat itu semua yang terbaik, kemampuan juga hampir rata semua. Tetapi kami melihat pemain secara fungsional," kata Bonit di Lapangan Tenis Senayan, Jakarta, Sabtu.
Christopher masih menjadi tumpuan tim pada nomor tunggal putra.
Pada nomor ganda, tim pelatih memilih Nesa karena dinilai bisa berpasangan dengan pemain manapun saat bermain ganda.
"Dia bisa diacak kemana saja, secara teknikal dia bagus diganda. Kita memilih yang paling terbaik dari yang terbaik," kata pelatih fisik, Robby Sudrajat.
Nesa merupakan pemain lama yang sudah tidak terlalu aktif mengikuti turnamen. Ia terakhir memperkuat Tim Davis pada awal 2011. Pada turnamen internasional Futures beberapa waktu lalu dia berhasil menembus final di nomor ganda.
Tim Davis Indonesia memiliki waktu seminggu lagi untuk melakukan persiapan sebelum pertandingan. Tim akan berangkat ke Jepang pada 27 Januari 2013.
"Sisa seminggu ini kita akan perbanyak di on court, sifatnya sudah gabung latihan fisik dan teknik," kata asisten pelatih Febi Widyanto, mantan petenis nasional.
Saat ini tim Indonesia menduduki peringkat 41 dunia sedangkan tim Jepang di urutan 21 dunia.
"Jepang memang bagus dari ranking tetapi saya selalu menekankan pada anak-anak untuk tetap bermain maksimal dan berpikir optimis," kata Bonit.
Persiapan
Di antara petenis yang mengikuti seleksi Tim Davis namun tidak lolos ada David Agung, Ekky Hamzah, dan Hendri Susilo. Indra Wijaya mundur dari seleksi karena mengalami cedera pinggang.
Ketua Umum PP Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI), Maman Wirjawan, meminta pemain yang tidak terpilih tetap berdedikasi untuk tim nasional karena dia akan menyiapkan tim nasional secara berlapis melalui program lima tahun.
"Yang ada di sini sekarang akan disiapkan untuk banyak bermain di luar, kami akan bicara dengan sponsor," kata Maman.
(M047)