Jakarta (ANTARA
News) - Tim Piala Davis masih mengandalkan petenis terbaik Indonesia
Christopher Rungkat untuk menghadapi Taiwan pada play-off Grup I
Asia/Oceania yang berlangsung di Taiwan, 13--15 September mendatang.
Turnamen tersebut merupakan pertaruhan terakhir Indonesia untuk mempertahankan posisi di Grup I.
"Kami ada kesempatan dengan mengandalkan Christo untuk bisa memberikan
poin pada tim kita. Meskipun peringkat pemain kita dengan pemain Taiwan
terpaut jauh, tetapi kita tetap optimistis. Christo juga lebih
semangat," kata pelatih Tim Piala Davis, Febi Widianto, Selasa.
Tim Indonesia yang diperkuat Christopher Rungkat, Elbert Sie, Wisnu Adi
Nugroho, dan David Agung Susanto harus menghadapi petenis Taiwan yang
memiliki peringkat ATP di atas pemain Indonesia, antara lain Liang-Chi
Huang (245), Ti Chen (261), Hsien-Yin Peng (122-peringkat ganda),
Hsin-Han Lee (133-peringkat ganda).
Sedangkan pemain Indonesia dipimpin oleh Christopher dengan peringkat
371, tiga pemain lainnya Elbert, David, Wisnu masih memegang ranking
1000-an .
"Sekarang tidak usah lihat peringkat lagi. Yang penting kami siap
menghadapi Taiwan, kalau pesimis nggak akan berangkat," tambah Febi,
yang juga mantan atlet nasional itu.
Tim Piala Davis sudah menjalani pemusatan latihan sejak pertengahan
bulan Juli. Namun, tak lama kemudian Christopher mengikuti turnamen
Eropa termasuk di kelas Challenger di Italia yang mana petenis kelahiran
14 Januari 1990 itu menembus babak semifinal.
"Sekarang dia sedang di Alpen, nanti dari sana langsung menyusul tim ke
Taiwan. Sebelum berangkat ia sempat cedera pinggang kanan belakang,
tetapi sekarang kondisinya sudah mulai fit," helas Febi.
Sementara itu, Elbert juga mengikuti turnamen kejuaraan nasional di
Malaysia dan baru akan bergabung latihan bersama David dan Wisnu pada
Rabu (4/9) besok. Pada turnamen tersebut, lanjut Febi, Elbert berhasil
menembus babak perempatfinal.
Sebagai uji coba jelang pertandingan, David dan Wisnu juga mengikuti
turnamen di Banjarmasin pekan lalu. David hanya mampu sampai di
semifinal, sedangkan Wisnu terhenti di final. Saat ini keduanya memasuki
tahap persiapan dengan simulasi pertandingan.
"Di turnamen kalimantan, hasil David dan Wisnu memang tidak maksimal.
Tetapi itu tidak masalah karena hanya pemanasan bagi mereka, harapannya
puncak penampilan mereka nanti saar Piala Davis. Kalau sekarang progres
mereka sudah kelihatan lebih baik," tutur Febi.
Tim Piala Davis ini juga dipersiapkan untuk berlaga di Islamic
Solidarity Games (ISG) akan berangkat ke Taiwan pada Sabtu (9/9)
mendatang.
"Harapannya bisa menang. Saya tetap optimistis apalagi ada Christo. Kami datang ke sana juga bukan untuk kalah," kata Wisnu.
Sebelumnya, Indonesia ditaklukkan Jepang pada babak penyisihan Grup I
Piala Davis Zona Asia/Oceania.
Indonesia kembali menelan kekalahan pada play-off pertama sebagai
perebutan tiket bertahan di Grup I setelah menyerah 5-0 pada India di
KSLTA Tennis Stadium, Bangalore, India pada awal April lalu.
(M047)
Tim Piala Davis Masih Andalkan Christopher Rungkat
Kami ada kesempatan dengan mengandalkan Christo untuk bisa memberikan poin pada tim kita. Meskipun peringkat pemain kita dengan pemain Taiwan terpaut jauh, tetapi kita tetap optimistis. Christo juga lebih semangat,"