Sampit, 28/1 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, akan menggelar "Sampit Expo" dan Pasar Rakyat, pada 21 Februari 2013.
"Sampit Expo dan Pasar Rakyat merupakan agenda setiap tahun, selain untuk memperingatai hari jadi ke-60 Kabupaten Kotim, kegiatan itu juga mempunyai misi ekonomi," kata Panitia Sampit Expo, Kabupaten Kotim, Zulhaidir, di Sampit, Senin.
Agenda rutin tersebut rencananya akan digelar selama sepekan dan kegiatan itu diharapkan bisa mendongkrak transaksi berbagai jenis barang, khususnya produk lokal sehingga bisa berimbas pada peningkatan penghasilan pelaku usaha.
Sampit Expo tersebut akan digelar di Stadion 29 November Sampit, tidak hanya peserta dari Kabupaten Kotim dan di Kalimantan Tengah (Kalteng) saja, panitia juga mengundang peserta dari luar Kalteng untuk memeriahkan Sampit Expo dan Pasar Rakyat tersebut.
Saat ini panitia mulai menawarkan stan-stan untuk calon peserta dengan harga tertinggi Rp 10,5 juta per stan.
Dari brosur yang disebar, panitia membagi dua jenis stan berdasarkan lokasi dan fasilitas. Tentu, harga yang ditawarkan untuk dua jenis stan tersebut juga berbeda tergantung luas dan fasilitas yang tersedia.
Stan yang berada di luar atau terbuka (outdoor) dihargai Rp7,5 juta per stan dengan fasilitas diantaranya tenda kerucut ukuran 5x5 meter, flooring dan karpet, daya listrik 450 watt, lampu dan lainnya.
Sedangkan tenda indoor atau tenda rooder ditawarkan Rp10,5 juta per stan dengan fasilitas diantaranya partisi 3x3 meter, AC, flooring dan karpet, daya listrik 450 watt, lampu dan lainnya.
Sesuai harganya yang lebih mahal, suasana di stan indoor tentu lebih nyaman sehingga akan memberi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Tenda indoor yang rencananya disediakan sebuah event organizer ini sebelumnya juga pernah digunakan saat peringatan Hari Ketahanan Pangan Nasional di Palangka Raya yang dihadiri Wakil Presiden Boediono pertengahan 2012.
Bentuknya berupa tenda berukuran besar yang dibangun di area terbuka dan didesain dengan sangat menarik dan nyaman.
"Pendaftaran sudah dibuka. Bagi instansi atau perusahaan yang ingin mendaftar, bisa langsung datang ke sekretariat di Tenis Indoor Stadion 29 November. Untuk stan di indoor, peserta kini lebih enak karena tidak perlu repot-repot lagi membangun stan karena disiapkan EO. Kalau membangun sendiri biayanya bisa lebih besar dari itu, belum lagi kendala sulit mendapatkan kayunya," katanya.
Stan yang disiapkan memang ditawarkan kepada instansi dan perusahaan sebagai prioritas. Namun untuk pelaku usaha kecil tidak perlu khawatir karena panitia juga menyiapkan Pasar Rakyat dengan sewa tempat antara Rp250 hingga Rp300 ribu per lokasi. Untuk memeriahkan acara, panitia juga berencana menyiapkan panggung hiburan.
Rencana Sampit Expo dan Pasar Rakyat ini disambut gembira oleh para pelaku usaha kecil. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka berharap bisa mendapatkan penghasilan lumayan selama berjualan di Pasar Rakyat tersebut.
"Agenda ini memang selalu kami tunggu tiap tahun karena hasil berjualan selama acara biasanya cukup lumayan. Tapi kami para pelaku usaha kecil sebenarnya berharap agenda rutin itu jangan dilaksanakan saat tanggal tua atau di bawah tanggal 10, karena kalau tanggal tua daya beli masyarakat menurun sehingga penghasilan kami juga tidak terlalu banyak," ungkap Diah, seorang pedagang suvenir khas Kalimantan.
(T.KR-UTG/C/F002/F002)
"Sampit Expo dan Pasar Rakyat merupakan agenda setiap tahun, selain untuk memperingatai hari jadi ke-60 Kabupaten Kotim, kegiatan itu juga mempunyai misi ekonomi," kata Panitia Sampit Expo, Kabupaten Kotim, Zulhaidir, di Sampit, Senin.
Agenda rutin tersebut rencananya akan digelar selama sepekan dan kegiatan itu diharapkan bisa mendongkrak transaksi berbagai jenis barang, khususnya produk lokal sehingga bisa berimbas pada peningkatan penghasilan pelaku usaha.
Sampit Expo tersebut akan digelar di Stadion 29 November Sampit, tidak hanya peserta dari Kabupaten Kotim dan di Kalimantan Tengah (Kalteng) saja, panitia juga mengundang peserta dari luar Kalteng untuk memeriahkan Sampit Expo dan Pasar Rakyat tersebut.
Saat ini panitia mulai menawarkan stan-stan untuk calon peserta dengan harga tertinggi Rp 10,5 juta per stan.
Dari brosur yang disebar, panitia membagi dua jenis stan berdasarkan lokasi dan fasilitas. Tentu, harga yang ditawarkan untuk dua jenis stan tersebut juga berbeda tergantung luas dan fasilitas yang tersedia.
Stan yang berada di luar atau terbuka (outdoor) dihargai Rp7,5 juta per stan dengan fasilitas diantaranya tenda kerucut ukuran 5x5 meter, flooring dan karpet, daya listrik 450 watt, lampu dan lainnya.
Sedangkan tenda indoor atau tenda rooder ditawarkan Rp10,5 juta per stan dengan fasilitas diantaranya partisi 3x3 meter, AC, flooring dan karpet, daya listrik 450 watt, lampu dan lainnya.
Sesuai harganya yang lebih mahal, suasana di stan indoor tentu lebih nyaman sehingga akan memberi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Tenda indoor yang rencananya disediakan sebuah event organizer ini sebelumnya juga pernah digunakan saat peringatan Hari Ketahanan Pangan Nasional di Palangka Raya yang dihadiri Wakil Presiden Boediono pertengahan 2012.
Bentuknya berupa tenda berukuran besar yang dibangun di area terbuka dan didesain dengan sangat menarik dan nyaman.
"Pendaftaran sudah dibuka. Bagi instansi atau perusahaan yang ingin mendaftar, bisa langsung datang ke sekretariat di Tenis Indoor Stadion 29 November. Untuk stan di indoor, peserta kini lebih enak karena tidak perlu repot-repot lagi membangun stan karena disiapkan EO. Kalau membangun sendiri biayanya bisa lebih besar dari itu, belum lagi kendala sulit mendapatkan kayunya," katanya.
Stan yang disiapkan memang ditawarkan kepada instansi dan perusahaan sebagai prioritas. Namun untuk pelaku usaha kecil tidak perlu khawatir karena panitia juga menyiapkan Pasar Rakyat dengan sewa tempat antara Rp250 hingga Rp300 ribu per lokasi. Untuk memeriahkan acara, panitia juga berencana menyiapkan panggung hiburan.
Rencana Sampit Expo dan Pasar Rakyat ini disambut gembira oleh para pelaku usaha kecil. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka berharap bisa mendapatkan penghasilan lumayan selama berjualan di Pasar Rakyat tersebut.
"Agenda ini memang selalu kami tunggu tiap tahun karena hasil berjualan selama acara biasanya cukup lumayan. Tapi kami para pelaku usaha kecil sebenarnya berharap agenda rutin itu jangan dilaksanakan saat tanggal tua atau di bawah tanggal 10, karena kalau tanggal tua daya beli masyarakat menurun sehingga penghasilan kami juga tidak terlalu banyak," ungkap Diah, seorang pedagang suvenir khas Kalimantan.
(T.KR-UTG/C/F002/F002)