Ketum Apkasi: 99,9 persen rakyat Papua cinta Indonesia

Jumat, 10 Mei 2013 13:33 WIB

Sangatta (ANTARA News) - Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) H Isran Noor, menyatakan keyakinannya, masih 99,9 persen rakyat Papua mencintai Indonesia dan tetap mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Isran Noor, keyakinannya 99,9 persen masyarakat Papua tetap mengakui NKRI dan mencintai Indonesia, berdasarkan pengalamannya melakukan kunjungan ke berbagai daerah didaerah itu, berbicara langsung dengan para bupati dan anggota DPRD serta tokoh Adat, tokoh masyarakat serta masyarakat berbagai lapisan dalam kapasitasnya sebagai ketua Umum Apkasi.

"Hanya 0,1 persen persen saja yang menjadi anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM), Ibarat anak nakal dalam sebuah keluarga," kata Isran Noor di Sangatta, Kaltim, Kamis.

Isran Noor mengemukakan hal itu saat dimintai komentar terkait pembukaan kantor resmi gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford, Inggris.

Isran Noor yang juga bupati Kutai Timur Kaltim ini mengatakan, mereka yang mengaku sebagai OPM itu sangat kecil, jadi tidak perlu itu dialog, katanya menambahkan.

Isran mengatakan, tidak ada urusan dengan OPM, karena hanya segelintir orang, namun Apkasi juga menyayangkan sikap Pemerintah Inggris yang memberikan ruang bagi OPM membuka kantor resmi di sana.

Prilaku Pemerintah Inggris ini tentu bisa menggangu hubungan Indonesia- Inggris yang selama ini sangat baik. Hal ini sangat melukai banga indonesia, sebab, seolah-olah bangsa Indonesia bisa dipermainkan.

Tidak perlu memutus hubungan diplomatik dengan Inggris, namun pemerintah Inggris harus mau dan saling menghormati kerjasama yang baik selama ini dan saling menjaga perdamaian dunia.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Khusnan, yang berada di Sangatta, Kamis, menegaskan, pembukaan kantor resmi OPM di Oxford berpotensi memperburuk hubungan Indonesia dengan Inggris.

Menurut Khusnan, sikap Parlemen Indonesia khususnya Komisi I cukup tegas, yakni meminta dan mendesak Pemerintah Indonesia mengambil langkah cerdas dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Pemerintah Inggris.

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Kontribusi BUMN sangat vital bagi sektor pangan

10 February 2024 13:17 Wib

Eks Gubernur Kaltim sebut pembangunan IKN harus terus berlanjut

03 February 2024 22:08 Wib

Mantan Kadishub Kotim tersandung kasus parkir PPM

17 November 2023 20:10 Wib

Pekan Raya Sampit langsung diserbu pengunjung

05 October 2023 12:42 Wib

Kebakaran di Kapuas hanguskan enam unit rumah warga

03 September 2023 15:52 Wib
Terpopuler

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 13 jam lalu