Palangka Raya, 16/7 (Antara) - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Achmad Diran mengaku terpesona menyaksikan tarian perpaduan budaya Dayak-Bali yang ditampilkan mahasiswa Hindu ditemu karya ilmiah Perguruan Tinggi Agama Hindu tahun 2013 Kementerian Agama Bimbingan masyarakat Hindu daerah tersebut.

Sungguh luar biasa perpaduan maupun modifikasi yang diciptakan mahasiswa sehingga budaya Dayak dan Bali terlihat sempurna bahkan saling melengkapi, kata Diran di Palangka Raya, Selasa.

"Selain sempurna perpaduan tersebut juga sarat akan moral. Itu yang semakin membuat saya terharu begitu melihat penampilan tarian Dayak-Bali," tambah dia.

Wagub di provinsi yang berjuluk "Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila" itu berharap dengan adanya perpaduan Dayak-Bali tersebut semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan di Indonesia.

"Tidak ada ego di perpaduan itu sehingga perlu dicontoh semua pihak. Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam tapi juga budaya yang harus dijaga dan dikembangkan," kata Diran.

Penggarap Musik Bali I Ketut Gede Rudita mengatakan konsep perpaduan tari-tarian Dayak-Bali mengajak umat manusia untuk saling menghargai antar sesama, alam dan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Selain itu, penampilan tersebut berpesan agar para mahasiswa PTAH yang mengikuti kompetisi karya ilmiah tidak bersifat negatif hanya berorientasi pada kemenangan melainkan positif demi kemajuan bangsa.

"Intelektual tidak pernah salah, yang salah itu rendahnya spiritualitas orangnya. Mari saling menghargai dan menjadikan kompetisi ilmiah untuk memperkaya diri," kata Rudita.

Penggarap Musik Bali itu mengaku tidak ada kesulitan dalam menggabungkan tari-tarian budaya Dayak dan Bali karena saling melengkapi.

"Segi estitika dan musiknya tidak ada permasalahan. Perpaduan tarian Dayak-Bali itu juga melibatkan sekitar 100 orang yang berlatih hanya dua minggu," demikian Rudita.




(T.KR-JWM/B/S019/S019)

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024