Putin, Obama Bahas Rencana Senjata Kimia Suriah Di KTT G20

Rabu, 11 September 2013 11:35 WIB

Moskow (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan timpalannya Vladimir Putin membahas gagasan menempatkan senjata kimia Suriah di bawah kendali internasional pada konferensi tingkat tinggi Kelompok 20 (G20) pekan lalu di Saint Petersburg, kata juru bicara Putin.

"Isu itu dibahas," kata jubir itu, Dmitry Peskov, yang dikutip kantor-kantor berita Rusia. Dia menanggapi pertanyaan siapa yang menggagas proposal agar Suriah menyerahkan senjata kimianya untuk menghindari serangan AS.

Tapi Peskov tidak mengatakan siapa yang lebih dulu berinisiatif. "Kami tak mengungkapkan isi percakapan itu," kata dia.

Kendati tak ada jadwal pembicaraan bilateral, Putin dan Obama mengadakan pembahasan setengah jam di sela-sela KTT G20 yang berlangsung dua hari dengan Putin sebagai tuan rumah pekan lalu. Pembicaraan fokus pada soal Suriah.

Obama membenarkan dalam satu wawancara Senin dengan PBS Newshour bahwa dia "mengadakan percakapan" dengan Putin di Saint Peterburg tentang rencana bagi senjata kimia Suriah, yang diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov hanya beberapa jam sebelumnya.

"Dan ini percakapan lanjutan saya dengan Presiden Putin selama beberapa saat," kata Obama dalam wawancara itu.

Menlu Lavrov juga mengindikasikan pada Selasa bahwa rencana itu dibuat sebagai bagian dari usaha-usaha bersama AS-Rusia untuk mengatasi perbedaan pandangan mereka dalam menangani konflik Suriah.

"Proposal untuk menempatkan senjata kimia Suriah berdasarkan pengawasan internasional tak sepenuhnya inisiatif Rusia," kata Lavrov.

"Ini muncul dari kontak-kontak yang kami lakukan dengan rekan-rekan Amerika, dari pernyataan kemarin oleh John Kerry yang mengizinkan kemungkinan menghindari serangan-serangan jika masalah ini bisa diselesaikan," kata dia.

Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem, Selasa, mengatakan Suriah "menyetujui" prakarsa Rusia bagi Damaskus untuk menyerahkan cadangan senjata-senjata kimianya pada pengawasan internasional.

"Kemarin, kami melakukan perundingan yang sangat berhasil dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan ia mengajukan satu prakarsa mengenai senjata-senjata kimia," kata al-Muallem di Moskow setelah bertemu dengan ketua Majelis Rendah Parlemen, dalam pernyataan-pernyataan yang dikutip kantor-kantor berita Rusia yang diterjemahkan dari bahasa Arab.

"Dan kemarin pada petang hari kami setuju dengan prakarsa Rusia itu," kata al-Muallem. Ia juga menyatakan itu akan menghalangi agresi Amerika Serikat, demikian AFP.
(M016)

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Sepatu eksklusif Barack Obama dijual Rp350 juta

11 February 2021 13:34 Wib, 2021

Obama beri izin untuk Drake berperan sebagai dirinya

27 November 2020 13:37 Wib, 2020

Ucapan selamat dari Lady Gaga hingga Michelle Obama pada Kamala Harris

08 November 2020 17:54 Wib, 2020

Barack Obama turut mengenang Chadwick Boseman

30 August 2020 12:36 Wib, 2020

Obama: Penanganan Trump terhadap COVID-19 semrawut

10 May 2020 14:38 Wib, 2020
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 5 jam lalu

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib