Guinea Pastikan Penyakit Yang Tewaskan 59 Orang Adalah Ebola

Senin, 24 Maret 2014 15:18 WIB

Conakry (ANTARA News) - Guinea telah mendapatkan kepastian bahwa penyakit misterius yang telah menewaskan hingga 59 orang di negara Afrika Barat itu --serta menyebar ke negara tetangganya, Sierra Leone, adalah demam berdarah Ebola, demikian dinyatakan pemerintah, Sabtu.

Kasus penyakit itu --yang merupakan parasit paling berbahaya yang diketahui bisa menulari manusia dengan tingkat kematian hingga 90 persen-- telah tercatat di tiga kota bagian tenggara serta di ibukota, Conakry, sejak 9 Februari, lapor Reuters.

Kasus Ebola sebelumnya tidak pernah tercatat di Guinea.

"(Penyakit) ini sudah pasti adalah deman Ebola. Sebuah laboratorium di Lyon (Prancis) telah memastikan informasi tersebut," kata Damantang Albert Camara kepada Reuters.

Enam dari 12 sampel yang dikirimkan untuk diteliti telah dinyatakan positif mengandung Ebola, kata Dr. Sakoba Keita, yang mengepalai divisi pencegahan epidemi pada kementerian kesehatan Guinea, kepada Reuters.

Ia menambahkan bahwa para pejabat kesehatan telah mencatat 80 dugaan kasus penyakit tersebut, termasuk 59 orang meninggal dunia.

"Tapi kita harus tahu bahwa tidak semua kasus itu dikarenakan demam Ebola. Beberapa memiliki (penyakit) asal, termasuk disentri parah," kata Keita.

Para pejabat Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus-kasus yang menunjukkan gejala sama, termasuk demam, diare, muntah dan pendarahan, juga dilaporkan terjadi di sebuah daerah di Sierra Leone di dekat perbatasan dengan Guinea.

Kepala lembaga medis Sierra Leone, Dr. Brima Kargbo, mengatakan pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan terhadap seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, yang meninggal kota Bueda di Distrik Kailahun timur.

Bocah tersebut sebelumnya melakukan perjalanan ke Guinea untuk menghadiri pemakaman salah satu korban wabah sebelumnya.

Kargbo mengatakan tim medis telah dikirimkan ke Buedu untuk memeriksa mereka yang melakukan kontak dengan bocah laki-laki tersebut sebelum ia meninggal dunia.

Badan amal medis internasional Medicins Sans Frontieres (MSF) pada Sabtu mengumumkan pihaknya sedang menambah tim-tim medis dan logistiknya di Guinea untuk menghadapi wabah tersebut.

MSF juga menerbangkan 33 ton obat dan peralatan dan mendirikan unit-unit isolasi di tiga kota di Guinea yang terkena dampak.

"Langkah-langkah ini penting diambil untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut, yang sangat mudah menular," kata Dr. Esther Sterk, penasihat obat-obatan tropis dan MSF, dalam sebuah pernyataan.

"Staf dengan keahlian khusus sedang memberikan perawatan kepada para pasien yang menunjukkan gejala-gejala terkena infeksi."

Ebola masuk ke populasi manusia melalui kontak dekat dengan binatang-binatang yang terjangkit, termasuk simpanse, gorila, codot, monyet, kijang liar serta landak, demikian menurut WHO.

Penyakit, yang ditularkan ditularkan antarmanusia melalui kontak dengan organ tubuh, darah, cairan-cairan tubuh, itu paling banyak ditemui di Republik Demokratik Kongo, Uganda, Sudan Selatan dan Gabon.

Kendati tidak ada wabah Ebola yang tercatat menulari manusia di Afrika Barat, satu jenis Ebola telah menulari suatu kelompok simpanse di Taman Nasional Tai, Pantai Gading, di dekat perbatasan negara itu dengan Liberia, pada tahun 1994.

Seorang ilmuwan Swiss, yang melakukan otopsi terhadap salah satu binatang yang tertular, menjadi korban penyakit itu, namun ia kemudian sembuh.


Penerjemah: Tia Mutiasari

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

KTT WWF di Bali, Dirut PLN pastikan sistem kelistrikan selalu andal

31 menit lalu

Waspada kebakaran, masyarakat diminta pastikan instalasi listrik di rumah aman

57 menit lalu

PT SLK dampingi giat posyandu, pastikan pemenuhan kesehatan bayi hingga lansia

19 May 2024 17:05 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GASAX pastikan subsidi listrik tepat sasaran

18 May 2024 5:39 Wib

Jepang pastikan lolos final Piala Asia Putri U17

16 May 2024 20:56 Wib
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 17 May 2024 20:18 Wib

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 17 May 2024 17:39 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib