Jakarta (ANTARA News) - Sharp meluncurkan televisi (TV) pintar berbasis
sistem operasi Android 4.2.2 untuk pasar kelas atas di Indonesia.
"Tidak hanya di Indonesia, smart TV Sharp ini juga dipasarkan di negara lain di kawasan Asia, Timur Tengah,dan Afrika, serta Taiwan," kata Deputy GM SEM AV system Division, Toshio Kawata, di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan tren global saat ini sudah mengarah ke TV pintar (smart TV) karena melalui model tersebut konsumen bisa menikmati produk tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka selain menonton televisi.
Dengan sistem operasi Android, konsumen bisa bebas mengunduh dan mengakses berbagai aplikasi favorit, mulai dari permainan (game), resep, peta, bahkan ngobrol via dunia maya dan aktif di sosial media. Untuk memaksimalkan fiturnya, Sharp membenamkan prosesor Quad Core yang multitasking di kecepatan tinggi. Selain itu ada camera, 3D, wifi, SD card slot, HDMI, 3+1 USB, MHL, serta dolby digital plus.
"Kami menyiapkan slot SD cardnya untuk menyimpan data," kata Kawata.
Sharp juga memberikan dua remote control tv, satu model yang biasa untuk tv dan satu lagi smart remote yang bisa berfungsi sebagai joystick dan touch pad (mouse).
Kawata mengatakan TV pintar buatan Sharp itu diproduksi di Malaysia, yang menyasar konsumen di kawasan negara berkembang, dengan segala usia.
"Kami menyasar konsumen di perkotaan yang infrastruktur jaringan internetnya sudah bagus," kata GM Perencanaan Produk PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Herdiana Anita Prisceria.
SEID sebagai pabrikan dan distributor produk Sharp di Indonesia memasarkan smart TV seri LE860M itu dalam tiga ukuran yaitu 42 inci seharga Rp10,1 juta sampai 11 juta, 50 inci dengan harga Rp13,5 juta sampai Rp14,8 juta, dan 55 inci seharga Rp16,4 juta sampai 18 juta per unit.
SEID menargetkan penjualan sebanyak 2.700 TV pintar itu per bulan untuk meningkatkan pengusaaan pasar dari 10,5 menjadi 15 persen di pasar LED TV di Indonesia.
"Biasanya pada Desember dan menjelang tahun baru, banyak konsumen membeli TV baru," kata Presdir SEID Fumihiro Irie. Oleh karena itu selain TV pintar, SEID juga memperkenalkan Cocoro Eye TV yang memiliki fitur smart power control yang mendeteksi pergerakan pengguna, sehingga TV otomatis akan mati ketika pengguna menjauh.
Selain itu ada fitur auto color adjustment yang mampu mengatur terang dan gelap layar TV sesuai dengan kondisi pencahayaan ruangan, serta fitur assist light mode yang mampu menjadi senter atau penerangan bagi penghuni rumah ketika kondisi gelap.
"Tidak hanya di Indonesia, smart TV Sharp ini juga dipasarkan di negara lain di kawasan Asia, Timur Tengah,dan Afrika, serta Taiwan," kata Deputy GM SEM AV system Division, Toshio Kawata, di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan tren global saat ini sudah mengarah ke TV pintar (smart TV) karena melalui model tersebut konsumen bisa menikmati produk tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka selain menonton televisi.
Dengan sistem operasi Android, konsumen bisa bebas mengunduh dan mengakses berbagai aplikasi favorit, mulai dari permainan (game), resep, peta, bahkan ngobrol via dunia maya dan aktif di sosial media. Untuk memaksimalkan fiturnya, Sharp membenamkan prosesor Quad Core yang multitasking di kecepatan tinggi. Selain itu ada camera, 3D, wifi, SD card slot, HDMI, 3+1 USB, MHL, serta dolby digital plus.
"Kami menyiapkan slot SD cardnya untuk menyimpan data," kata Kawata.
Sharp juga memberikan dua remote control tv, satu model yang biasa untuk tv dan satu lagi smart remote yang bisa berfungsi sebagai joystick dan touch pad (mouse).
Kawata mengatakan TV pintar buatan Sharp itu diproduksi di Malaysia, yang menyasar konsumen di kawasan negara berkembang, dengan segala usia.
"Kami menyasar konsumen di perkotaan yang infrastruktur jaringan internetnya sudah bagus," kata GM Perencanaan Produk PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Herdiana Anita Prisceria.
SEID sebagai pabrikan dan distributor produk Sharp di Indonesia memasarkan smart TV seri LE860M itu dalam tiga ukuran yaitu 42 inci seharga Rp10,1 juta sampai 11 juta, 50 inci dengan harga Rp13,5 juta sampai Rp14,8 juta, dan 55 inci seharga Rp16,4 juta sampai 18 juta per unit.
SEID menargetkan penjualan sebanyak 2.700 TV pintar itu per bulan untuk meningkatkan pengusaaan pasar dari 10,5 menjadi 15 persen di pasar LED TV di Indonesia.
"Biasanya pada Desember dan menjelang tahun baru, banyak konsumen membeli TV baru," kata Presdir SEID Fumihiro Irie. Oleh karena itu selain TV pintar, SEID juga memperkenalkan Cocoro Eye TV yang memiliki fitur smart power control yang mendeteksi pergerakan pengguna, sehingga TV otomatis akan mati ketika pengguna menjauh.
Selain itu ada fitur auto color adjustment yang mampu mengatur terang dan gelap layar TV sesuai dengan kondisi pencahayaan ruangan, serta fitur assist light mode yang mampu menjadi senter atau penerangan bagi penghuni rumah ketika kondisi gelap.