Sana'a (ANTARA News) - Sebanyak 20 petempur Al-Houthi tewas dan puluhan lagi cedera dalam serangan udara pimpinan Arab Saudi terhadap satu pangkalan militer di Provinsi Amran, Yaman Utara, kata beberapa pejabat militer dan medis.

"Pesawat tempur militer pimpinan Arab Saudi menggempur Kamp Lapis Baja Ke-310 sevanyak tujuh kali pada pagi dan siang hari, membom peti kemas pengiriman senjata dan tank. Selama itu, banyak petempur Al-Houthi tewas," kata pensiunan perwira militer yang tinggal di sebelah kamp tersebut melalui telepon kepada Xinhua.

Ia mengatakan serangan udara tersebut juga menghantam beberapa kamp kelompok Syiah Yaman itu di Desa Bait Al-Gohoum dan Ghulat Ajeep di pinggir utara Kota Amran, Ibu Kota Provinsi Amran.

Seorang petugas medis di Kota Amran, sekitar 50 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Yaman, Sana'a, memberitahu Xinhua, 20 mayat anggota Al-Houthi dibawa ke rumah sakit Amran pada sore hari dan lebih dari 27 lagi diberi perawatan.

Setelah Matahari terbenam, beberapa pesawat tempur terbang di atas wilayah Sanaa dari utara dan barat. Warga bisa melihat pesawat tempur itu, yang membom gudang di pangkalan militer As-Subaha, kamp tempat peluncuran rudal di dekatnya dan kamp Pasukan Khusus, yang bersebelahan, di Pegunungan Aser dan Attan di bagian barat-daya Sanaa.

Asap terlihat membubung ke udara dari pangkalan tersebut dan petempur Al-Houthi menembakkan senjata artileri sehingga membuat langit bersinar.

Pada Rabu (8/4), beberapa jet tempur menyerang daerah yang dikuasai Al-Houthi di Sanaa, sehingga menghancurkan dua bangunan yang digunakan untuk menyimpan senjata dan menampung petempur serta menewaskan tiga orang dan melukai 27 orang lagi, kata Kementerian Dalam Negeri Yaman.

Lalu-lintas di Sanaa nyaris tak ada akibat kekurangan parah bahan bakar, sebab tak ada pesawat atau kapal laut yang bisa membawa pasokan ke Yaman, yang dikepung oleh pasukan koalisi selama lebih dari dua pekan. Di banyak wilayah di Sanaa, warga tak memperoleh akses ke listrik dan air.

Pasukan pimpinan Arab Saudi mulai melancarkan serangan udara di Yaman pada 26 Maret. Namun, milisi Al-Houthi memperketat cengkeramannya atas provinsi di Yaman Utara, termasuk di Ibu Kota negeri itu, Sanaa, dan bergerak maju ke provinsi Yaman Selatan, termasuk Aden, pangkalan utama Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pada Selasa (7/4) sedikitnya 560 orang, termasuk puluhan anak kecil, tewas dan 1.768 orang lagi cedera, sementara lebih dari 10.000 warga menyelamatkan diri dari berbagai kota besar sejak petempur Al-Houthi dan sekutu mereka bergerak memasuki Aden pada 19 Maret dan dimulainya serangan udara pimpinan Arab Saudi pada 26 Maret untuk mendukung Hadi.

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024