Muara Teweh (Antara Kalteng) - Ketua DPRD Barito Utara Set enus Y Mebas mengatakan, kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa dinilai lebih efisien, dari pembangunan dilaksanakan melalui proyek pemerintah, apalagi kegiatan ini dinilai positif membantu masyarakat pedesaan.
"Jika melalui proyek banyak kendala yang dihadapi. Pada intinya kalangan anggota dewan di daerah ini sangat mendukung kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD), karena lebih efisien dari pada dilaksanakan oleh kontraktor," kata Set Enus.
Menurut dia, faktor kendala lebih kecil seperti pembukaan badan jalan. Jika melalui kontraktor yang dihadapi adalah seperti ganti rugi lahan. Ini juga langkah membantu pemerintah daerah menghemat APBD.
Karena pada sifatnya pembukaan badan jalan, katanya, DPRD Barito Utara sangat mendukung. Apalagi jalan yang dibangun nantinya menghubungkan akses antardesa ke desa.
"Pada pinsipnya kami sangat mendukung kegiatan yang dilakukan TNI-AD ini untuk pembangunan masyarakat," kata Set Enus yang juga politisi dari PDI Perjuangan ini.
Kegiatan TMMD di Barito Utara dibuka oleh Kepala Staf Kodam XII Tanjungpura, Brigjen TNI Aris Martono Haryadi dipusatkan di Desa Kuwe Hulu Kecamatan Lahei Barat pada Kamis (7/5).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 21 hari atau hingga 20 Mei 2015 nanti melakukan perbaikan jembatan dan pelebaran jalan di Desa Luwe, Kecamatan Lahei Barat, Muara Bakah dan Kelurahan Lahei Kecamatan Lahei yang semuanya desa-desa yang berada di pinggiran Sungai Barito.
Sementara Kasdam XII Tanjungpura Brigjen TNI Aris Martono Haryadi mengatakan, dalam tahapan perencanaan TMMD menjadi sangat penting, karena telah dilakukan koordinasi secara terpadu dengan melibatkan berbagai instansi, serta masyarakat sebagai pelaku dan pengguna hasil tersebut.
Menurutnya, program TMMD juga harus berasal dari aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah perdesaan, seperti pada daerah tertinggal, terisolasi wilayah perbatasan atau kawasan kumuh perkotaan.
"Juga terkait dengan kebutuhan nyata warga setempat yang harus dicarikan solusinya atau pemenuhannya," kata Aris.
"Jika melalui proyek banyak kendala yang dihadapi. Pada intinya kalangan anggota dewan di daerah ini sangat mendukung kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD), karena lebih efisien dari pada dilaksanakan oleh kontraktor," kata Set Enus.
Menurut dia, faktor kendala lebih kecil seperti pembukaan badan jalan. Jika melalui kontraktor yang dihadapi adalah seperti ganti rugi lahan. Ini juga langkah membantu pemerintah daerah menghemat APBD.
Karena pada sifatnya pembukaan badan jalan, katanya, DPRD Barito Utara sangat mendukung. Apalagi jalan yang dibangun nantinya menghubungkan akses antardesa ke desa.
"Pada pinsipnya kami sangat mendukung kegiatan yang dilakukan TNI-AD ini untuk pembangunan masyarakat," kata Set Enus yang juga politisi dari PDI Perjuangan ini.
Kegiatan TMMD di Barito Utara dibuka oleh Kepala Staf Kodam XII Tanjungpura, Brigjen TNI Aris Martono Haryadi dipusatkan di Desa Kuwe Hulu Kecamatan Lahei Barat pada Kamis (7/5).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 21 hari atau hingga 20 Mei 2015 nanti melakukan perbaikan jembatan dan pelebaran jalan di Desa Luwe, Kecamatan Lahei Barat, Muara Bakah dan Kelurahan Lahei Kecamatan Lahei yang semuanya desa-desa yang berada di pinggiran Sungai Barito.
Sementara Kasdam XII Tanjungpura Brigjen TNI Aris Martono Haryadi mengatakan, dalam tahapan perencanaan TMMD menjadi sangat penting, karena telah dilakukan koordinasi secara terpadu dengan melibatkan berbagai instansi, serta masyarakat sebagai pelaku dan pengguna hasil tersebut.
Menurutnya, program TMMD juga harus berasal dari aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah perdesaan, seperti pada daerah tertinggal, terisolasi wilayah perbatasan atau kawasan kumuh perkotaan.
"Juga terkait dengan kebutuhan nyata warga setempat yang harus dicarikan solusinya atau pemenuhannya," kata Aris.