Palangka Raya (Antara Kalteng) - Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya menegaskan seluruh pusat layanan kesehatan masyarakat (Puskesmas) di wilayah setempat harus siaga dan selalu siap memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Puskesmas harus siaga dan cepat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, apalagi saat ini kabut asap semakin tebal," kata Kadinkes Kota Tiur Simatupang di Palangka Raya, Senin.
Dia mengatakan kesiagaan tersebut agar masyarakat di wilayah "Kota Cantik" Palangka Raya yang terkena penyakit akibat kabut asap segera mendapat penanganan.
Menurut Tiur, penyakit yang rawan diderita masyarakat pada saat kemarau dan kabut asap diantaranya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, iritasi mata dan alergi.
Untuk itu, di seluruh puskesmas terutama pada jam kerja normal sangat memungkinkan untuk melakukan penanganan tahap pertama pada berbagai penyakit tersebut.
"Hal ini karena pertolongan pertama penderita ISPA dan penyakit lainnya harus segera dilakukan sehingga akibat buruknya dapat dicegah. Untuk itu puskesmas harus tanggap dan cepat dalan melakukan pelayanan." katanya.
Dia mengatakan sebagai langkah antisipasi dampak buruk kabut asap, pihaknya juga telah menyediakan 70.000 masker.
Sebanyak 40.000 masker telah didistribusikan kepada 40 puskesmas, masing-masing mendapat jatah 10.000 masker.
"Sementara 30.000 sisanya masih ada di dinkes sebagai cadangan. Nantinya jika jumlah tersebut masih kurang kita juga bisa mengajukan bantuan penambahan masker kepada pemerintah provinsi," katanya.
Ia pun mengimbau masyarakat selalu menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, perbanyak mengkonsumsi makanan bergizi, perbanyak minum air putih dan mengkonsumsi vitamin serta mengurangi kegiatan di luar ruangan jika tidak diperlukan.
"Puskesmas harus siaga dan cepat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, apalagi saat ini kabut asap semakin tebal," kata Kadinkes Kota Tiur Simatupang di Palangka Raya, Senin.
Dia mengatakan kesiagaan tersebut agar masyarakat di wilayah "Kota Cantik" Palangka Raya yang terkena penyakit akibat kabut asap segera mendapat penanganan.
Menurut Tiur, penyakit yang rawan diderita masyarakat pada saat kemarau dan kabut asap diantaranya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, iritasi mata dan alergi.
Untuk itu, di seluruh puskesmas terutama pada jam kerja normal sangat memungkinkan untuk melakukan penanganan tahap pertama pada berbagai penyakit tersebut.
"Hal ini karena pertolongan pertama penderita ISPA dan penyakit lainnya harus segera dilakukan sehingga akibat buruknya dapat dicegah. Untuk itu puskesmas harus tanggap dan cepat dalan melakukan pelayanan." katanya.
Dia mengatakan sebagai langkah antisipasi dampak buruk kabut asap, pihaknya juga telah menyediakan 70.000 masker.
Sebanyak 40.000 masker telah didistribusikan kepada 40 puskesmas, masing-masing mendapat jatah 10.000 masker.
"Sementara 30.000 sisanya masih ada di dinkes sebagai cadangan. Nantinya jika jumlah tersebut masih kurang kita juga bisa mengajukan bantuan penambahan masker kepada pemerintah provinsi," katanya.
Ia pun mengimbau masyarakat selalu menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, perbanyak mengkonsumsi makanan bergizi, perbanyak minum air putih dan mengkonsumsi vitamin serta mengurangi kegiatan di luar ruangan jika tidak diperlukan.