BPBD Palangka Raya tetap siaga meski status tanggap darurat banjir berakhir

id BPBD Palangka Raya ,Call Center ,Heri Fauzi ,112 ,OPD ,Cuaca Tak Menentu

BPBD Palangka Raya tetap siaga meski status tanggap darurat banjir berakhir

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi (kanan) saat menghadiri sebuah kegiatan, beberapa waktu lalu. ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Palangka Raya (ANTARA) - Meskipun status tanggap darurat bencana banjir di Kota Palangka Raya telah berakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya tetap menyiagakan personelnya untuk mengantisipasi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Pauzi di Palangka Raya, Rabu, mengatakan pihaknya siap siaga selama 24 jam untuk penanganan darurat bencana di wilayah tersebut.

"Kami tetap waspada, terutama mengantisipasi perubahan cuaca yang kerap terjadi tiba-tiba, seperti hujan lebat dan angin kencang, khususnya pada sore hari. Jika ada laporan dari warga, seperti pohon tumbang yang mengganggu aktivitas masyarakat, kami akan segera bertindak," kata Heri Pauzi.

Kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga terus ditingkatkan melalui layanan Call Center 112.

"Bersama tim terpadu, kami siap merespons setiap laporan dari masyarakat," tambah mantan Lurah Bukit Tunggal tersebut.

Baca juga: Dinas Damkar minta warga waspadai pohon tumbang saat hujan

Ia juga menambahkan, dalam rangka menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru, BPBD Kota Palangka Raya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan kenyamanan masyarakat yang merayakan.

Jika terjadi bencana seperti angin kencang atau pohon tumbang, warga diimbau segera melapor melalui Call Center 112 untuk penanganan lebih lanjut.  

Dengan kesiapsiagaan ini, BPBD Kota Palangka Raya berharap dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat setempat di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Semoga saja dengan cuaca yang tidak menentu seperti beberapa minggu ini, tidak menimbulkan bencana seperti pohon tumbang serta lain sebagainya, " demikian Heri Pauzi.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta terus gelar operasi pasar murah

Baca juga: Selama 2024, DPRD Palangka Raya telah bahas 11 raperda

Baca juga: Legislator berharap pemerintah pusat kaji ulang kenaikan PPN 12 persen