Muara Teweh (Antara Kalteng) - Harga tandan buah segar kelapa sawit PT Antang Ganda Utama PIR Butong, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, di awal Oktober 2015 sama dengan harga pada bulan sebelumnya sebesar Rp1.336 per kilogram.
"Kami bersyukur harga tandan buah segar (TBS) masih tetap sama dengan harga pada bulan lalu karena beberapa daerah harganya anjlok," kata Irwansyah seorang petani kelapa sawit di Muara Teweh, Kamis.
Kebun kelapa sawit PT Antang Ganda Utama (AGU) itu diusahakan oleh petani plasma Satuan Permukiman (SP) 1, SP 2, SP 3, dan SP 4 dengan luas 4.254 hektare.
Pengelolaannya dikerjakan oleh sekitar 1.800 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas ribuan jiwa, sedangkan luas kebun inti 16.297 hektare dan produksi TBS rata-rata 15.000 ton/bulan.
Kepala Bidang Produksi Perkebunan, Dinas Kehutanan, dan Perkebunan Barito Utara Tri Indra Hartono membenarkan harga TBS di awal Oktober 2015 sama dengan harga pada bulan September sebesar Rp1.336,00/kg.
Menurut dia, tetapnya harga TBS ini karena jadwal rapat penetapan TBS yang dihadiri pihak perusahaan dan anggota koperasi serta petani plasma di Palangka Raya berubah, yakni biasanya akhir bulan, kini pertengahan bulan atau pada tanggal 12 Oktober 2015 sehingga ketetapan pada bulan Oktober sama dengan bulan lalu.
"Memang ada rencana untuk menetapkan harga TBS dilakukan dua kali dalam sebulan. Namun, hal ini masih ditentukan pada rapat pertengahan bulan nanti," kata dia.
Tetapkan harga TBS itu sehingga ketetapkan lainnya juga berlaku sama pada bulan sebelumnya, yaitu pembagian hasil setiap kilogram yang diterima perusahaan untuk biaya pengolahan dan pemasaran minyak sawit mentah (CPO) serta biaya penyusutan pabrik ditetapkan 81,72 persen.
Perseroan Terbatas (PT) AGU merupakan perusahaan kelapa sawit tertua di Kalteng yang tergabung dalam Grup Matahari Kahuripan Indonesia (Makin). Perseroan ini adalah anak perusahaan rokok Gudang Garam Kediri, Jawa Timur.
Perusahaan itu memiliki areal seluas 18.087 hektare dengan produksi CPO sekitar 3.200 ton/bulan.
"Kami bersyukur harga tandan buah segar (TBS) masih tetap sama dengan harga pada bulan lalu karena beberapa daerah harganya anjlok," kata Irwansyah seorang petani kelapa sawit di Muara Teweh, Kamis.
Kebun kelapa sawit PT Antang Ganda Utama (AGU) itu diusahakan oleh petani plasma Satuan Permukiman (SP) 1, SP 2, SP 3, dan SP 4 dengan luas 4.254 hektare.
Pengelolaannya dikerjakan oleh sekitar 1.800 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas ribuan jiwa, sedangkan luas kebun inti 16.297 hektare dan produksi TBS rata-rata 15.000 ton/bulan.
Kepala Bidang Produksi Perkebunan, Dinas Kehutanan, dan Perkebunan Barito Utara Tri Indra Hartono membenarkan harga TBS di awal Oktober 2015 sama dengan harga pada bulan September sebesar Rp1.336,00/kg.
Menurut dia, tetapnya harga TBS ini karena jadwal rapat penetapan TBS yang dihadiri pihak perusahaan dan anggota koperasi serta petani plasma di Palangka Raya berubah, yakni biasanya akhir bulan, kini pertengahan bulan atau pada tanggal 12 Oktober 2015 sehingga ketetapan pada bulan Oktober sama dengan bulan lalu.
"Memang ada rencana untuk menetapkan harga TBS dilakukan dua kali dalam sebulan. Namun, hal ini masih ditentukan pada rapat pertengahan bulan nanti," kata dia.
Tetapkan harga TBS itu sehingga ketetapkan lainnya juga berlaku sama pada bulan sebelumnya, yaitu pembagian hasil setiap kilogram yang diterima perusahaan untuk biaya pengolahan dan pemasaran minyak sawit mentah (CPO) serta biaya penyusutan pabrik ditetapkan 81,72 persen.
Perseroan Terbatas (PT) AGU merupakan perusahaan kelapa sawit tertua di Kalteng yang tergabung dalam Grup Matahari Kahuripan Indonesia (Makin). Perseroan ini adalah anak perusahaan rokok Gudang Garam Kediri, Jawa Timur.
Perusahaan itu memiliki areal seluas 18.087 hektare dengan produksi CPO sekitar 3.200 ton/bulan.