Polres Kotim jelaskan kronologis penembakan empat warga di Desa Kenyala

id Sawit kotim, polres kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur

Polres Kotim jelaskan kronologis penembakan empat warga di Desa Kenyala

Ilustrasi - Salah satu lokasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengungkapkan alasan penembakan yang melukai empat warga Desa Kenyala, Kecamatan Telawang yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana pencurian kelapa sawit milik perusahaan.

“Peristiwa ini bermula dari penanganan kasus pencurian buah kelapa sawit. Para terduga pelaku kami amankan di lokasi. saat proses pengamanan, salah satu pelaku melakukan perlawanan terhadap petugas,” kata Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain melalui Kasatreskrim Polres Kotim AKP Sugiharso di Sampit, Selasa.

Ia menjelaskan, penembakan terjadi saat petugas melakukan penindakan terhadap terduga pelaku pencurian sawit yang tertangkap tangan di lokasi kejadian.

Kala itu, petugas sempat memberikan tembakan peringatan. Namun para terduga pelaku tidak berhenti melakukan perlawanan, sehingga aparat melakukan tindakan tegas terukur sesuai prosedur kepolisian.

Akibatnya, empat terduga pelaku mengalami luka-luka. Tiga orang telah mendapatkan perawatan medis dan diperbolehkan pulang, sementara satu orang lainnya masih menjalani perawatan di RSUD dr Murjani sampit.

“Para pelaku pencurian sawit tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian. Saat ini proses penyidikan masih berjalan,” pungkasnya.

Baca juga: Musda XI LPTQ Kotim diharapkan lahirkan terobosan dan pembinaan berkelanjutan

Terpisah, Kepala Desa Kenyala Sahewan Harianto dalam laporan ke kepolisian menyampaikan bahwa insiden penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 16:00 WIB, Senin (22/12).

Menurut Sahewan, empat warga tersebut mengakui baru saja pulang dari mencuri kelapa sawit di area perusahaan sehingga akhirnya insiden itu terjadi.

“Saat itu mereka pulang menggunakan sebuah pikap menuju Desa Kenyala. Ketika melewati perbatasan antara dua perusahaan, mereka berpapasan dengan mobil patroli aparat,” bebernya.

Menurut pengakuan salah seorang warga, penembakan terjadi saat kedua kendaraan berpapasan. Akibatnya empat warga mengalami luka di bagian tubuh yang berbeda dan harus mendapatkan perawatan medis.

“Adapun korban berinisial F tertembak bagian bawah ketiak saat ini sedang dirawat di RSUD dr Murjani Sampit dan tiga lainnya, yakni AM tertembak di bagian lengan, J di bagian kaki dan AS di bagian tangan,” sebutnya.

Sahewan menegaskan, dirinya tidak membenarkan tindakan pencurian yang dilakukan warganya, karena perbuatan tersebut jelas pelanggaran hukum. Namun, ia menyayangkan tindakan aparat yang langsung menggunakan senjata api terhadap warga.

“Kalaupun memang salah, ada prosedur hukum yang harus ditempuh, bukan langsung diberondong dengan peluru. Ini sangat kami sesalkan,” demikian Sahewan.

Sementara itu, Camat Telawang Deddy Jauhari mengaku telah menerima informasi terkait adanya insiden tersebut dan memastikan situasi keamanan di wilayah Kecamatan Telawang saat ini dalam kondisi kondusif.

"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan pihak kepolisian agar situasi tetap aman dan kejadian serupa tidak terulang," demikian Deddy.

Baca juga: Pemkab Kotim usulkan raperda untuk tertibkan penyerahan sarana prasarana permukiman

Baca juga: Legislator Kotim minta pemkab petakan kawasan rawan pohon tumbang

Baca juga: BPBD Kotim imbau waspadai angin kencang susulan dampak Siklon 93S


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.