Batam (Antara Kalteng) - Badan Pengusahaan Batam bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaam Umum dan Perumahan Rakyat menyelesaikan lelang pembangunan Jalan Layang Simpang Jam Batam sehingga segera bisa dibangun awal 2016.
"Rencana pembangunan awal 2016 dan diperkirakan selesai pada 2018," kata Direktur Perencanaan Teknik BP Batam Imam Bachronni di Batam, Sabtu.
Rute pertama pembangunan jalan layang Simpang Jam akan mengbungkan jalur Batam Centre-Sekupang dan Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan Batuampar.
"Lebar jalan layang 33 meter dengan panjang sekitar 500 meter. Dengan pembangunan tersebut diharapkan akan mengurai kemacetan pada salah satu persimpangan utama Kota Batam tersebut," kata dia.
Selain merencanakan pembangunan jalan layang tersebut, BP Batam juga merencanakan pembagunan Jalan Layang Simpang Kabil yang juga merupakan salah satu persimpangan terpadat di Kota Batam.
Simpang Kabil merupakan persimpangan utama dari Kawasan Batam Centre menuju Kawasan Industri Mukakuning dan Bandara Internasional Hang Nadim Batam-Pelabuhan Batuampar.
"Kami harap proses lelangnya bisa dilaksanakan 2016 sehingga jalan layang tersebut juga segera terbangun," kata Imam.
Jika kedua jalan layang tersebut dibangun, kata Imam, diharapkan juga akan memperlancar arus barang industri dari kawasan industri ke Pelabuhan Batuampar atau sebaliknya.
"Dengan transportasi lancar, sehingga akan memberikan kepastian penggiriman barang. Mengingat produk-produk yang dihasilkan di Batam berorientasi ekspor," kata dia.
Usai dua jalan layang dibangun, kata dia, BP Batam juga akan membangun jalan tol untuk memisahkan kendaraan berat dengan kendaraan kecil sehingga mampu memberikan kemanan bagi pengendara di jalan raya.
"Rencana pembangunan awal 2016 dan diperkirakan selesai pada 2018," kata Direktur Perencanaan Teknik BP Batam Imam Bachronni di Batam, Sabtu.
Rute pertama pembangunan jalan layang Simpang Jam akan mengbungkan jalur Batam Centre-Sekupang dan Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan Batuampar.
"Lebar jalan layang 33 meter dengan panjang sekitar 500 meter. Dengan pembangunan tersebut diharapkan akan mengurai kemacetan pada salah satu persimpangan utama Kota Batam tersebut," kata dia.
Selain merencanakan pembangunan jalan layang tersebut, BP Batam juga merencanakan pembagunan Jalan Layang Simpang Kabil yang juga merupakan salah satu persimpangan terpadat di Kota Batam.
Simpang Kabil merupakan persimpangan utama dari Kawasan Batam Centre menuju Kawasan Industri Mukakuning dan Bandara Internasional Hang Nadim Batam-Pelabuhan Batuampar.
"Kami harap proses lelangnya bisa dilaksanakan 2016 sehingga jalan layang tersebut juga segera terbangun," kata Imam.
Jika kedua jalan layang tersebut dibangun, kata Imam, diharapkan juga akan memperlancar arus barang industri dari kawasan industri ke Pelabuhan Batuampar atau sebaliknya.
"Dengan transportasi lancar, sehingga akan memberikan kepastian penggiriman barang. Mengingat produk-produk yang dihasilkan di Batam berorientasi ekspor," kata dia.
Usai dua jalan layang dibangun, kata dia, BP Batam juga akan membangun jalan tol untuk memisahkan kendaraan berat dengan kendaraan kecil sehingga mampu memberikan kemanan bagi pengendara di jalan raya.