Palangka Raya (Antara Kalteng) - Tas hitam bertulisan "Brimob" yang diduga berisi bom tergeletak di depan kantor Pengadilan Tata Usaha Negara kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah di Jalan Tjilik Riwut Km 4,5, menghebohkan warga setempat.
Tas hitam diduga berisi bahan peledak tersebut langsung diamankan oleh pihak tim Gegana Polda Kalteng dan dijaga ketat oleh sejumlah anggota Polres setempat.
"Tas yang diduga berisi Bom sudah dievakuasi oleh tim Gegana Polda Kalteng. Mengenai isi kita belum tahu, nanti Unit Jibom yang akan mengkaji apa isi dari tas ransel warna hitam tersebut," kata Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli, Rabu.
Lili Warli menjelaskan, awalnya informasi keberadaan tas ransel tersebut dilaporkan oleh salah satu pegawai kantor PTUN setempat. Usai menerima laporan atas dugaan tas ransel yang diduga berisi bom, petugas langsung mengamankan di sekitar lokasi tersebut.
"Sebelum mengevakuasi tas itu, kita menaruh alat Ekrei di sekitar tas tersebut guna mendeteksi isi didalam tas yang katanya mencurigakan. Setelah dinyatakan aman petugas langsung mengamankan untuk ditindaklanjuti," ucapnya.
Belum diketahui tas tersebut milik siapa, apakah milik masyarakat atau milik anggota Polisi, semuanya masih dalam tahap pemeriksaan tim Gegana setempat.
"Mengenai adanya tulisan Brimob di tas tersebut, kita tidak bisa memastikan bahwa tas itu milik anggota. Karena tas ransel seperti itu sekarang saja banyak dijual bebas di toko. Penemuan tas ini juga masih akan dilakukan pemeriksaan guna mengetahui siapa pemiliknya," tegasnya.
Hen Prandika, Satpam Kantor PTUN setempat yang pertama kali melihat keberadaan tas ransel tersebut mengaku takut memegangnya. Karena takut dirinya langsung memberitahu kepada pihak kantotrnya bahwa ada tas yang mencurigakan ditinggal oleh seseorang di depan kantor.
"Saya menemukan tas itu sekitar pukul 06.45 WIB, namun setelah saya pantau sampai sekitar pukul 10.00 WIB tas itu tidak bergerak. Merasa takut kalau itu isinya bom, seperti disiarkan di televisi saya langsung laporkan penemuan tas itu," kata Hen Prandika.
Atas penemuan tas diduga berisi bahan peledak, arus lalulintas di Jalan Tjilik Riwut Km 4,5 sempat terganggu. Bahkan sempat ditutup ketika petugas memastikan bahwa tas tersebut tidak berisi bahan peledak.
Tas hitam diduga berisi bahan peledak tersebut langsung diamankan oleh pihak tim Gegana Polda Kalteng dan dijaga ketat oleh sejumlah anggota Polres setempat.
"Tas yang diduga berisi Bom sudah dievakuasi oleh tim Gegana Polda Kalteng. Mengenai isi kita belum tahu, nanti Unit Jibom yang akan mengkaji apa isi dari tas ransel warna hitam tersebut," kata Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli, Rabu.
Lili Warli menjelaskan, awalnya informasi keberadaan tas ransel tersebut dilaporkan oleh salah satu pegawai kantor PTUN setempat. Usai menerima laporan atas dugaan tas ransel yang diduga berisi bom, petugas langsung mengamankan di sekitar lokasi tersebut.
"Sebelum mengevakuasi tas itu, kita menaruh alat Ekrei di sekitar tas tersebut guna mendeteksi isi didalam tas yang katanya mencurigakan. Setelah dinyatakan aman petugas langsung mengamankan untuk ditindaklanjuti," ucapnya.
Belum diketahui tas tersebut milik siapa, apakah milik masyarakat atau milik anggota Polisi, semuanya masih dalam tahap pemeriksaan tim Gegana setempat.
"Mengenai adanya tulisan Brimob di tas tersebut, kita tidak bisa memastikan bahwa tas itu milik anggota. Karena tas ransel seperti itu sekarang saja banyak dijual bebas di toko. Penemuan tas ini juga masih akan dilakukan pemeriksaan guna mengetahui siapa pemiliknya," tegasnya.
Hen Prandika, Satpam Kantor PTUN setempat yang pertama kali melihat keberadaan tas ransel tersebut mengaku takut memegangnya. Karena takut dirinya langsung memberitahu kepada pihak kantotrnya bahwa ada tas yang mencurigakan ditinggal oleh seseorang di depan kantor.
"Saya menemukan tas itu sekitar pukul 06.45 WIB, namun setelah saya pantau sampai sekitar pukul 10.00 WIB tas itu tidak bergerak. Merasa takut kalau itu isinya bom, seperti disiarkan di televisi saya langsung laporkan penemuan tas itu," kata Hen Prandika.
Atas penemuan tas diduga berisi bahan peledak, arus lalulintas di Jalan Tjilik Riwut Km 4,5 sempat terganggu. Bahkan sempat ditutup ketika petugas memastikan bahwa tas tersebut tidak berisi bahan peledak.