Jakarta (Antara Kalteng) - Maryati (29), awalnya hanya berniat memberikan hadiah pernikahan kepada temannya berupa mug yang gambarnya ia desain sendiri. Ternyata, hadiah yang ia foto dan unggah ke media sosial sebelum diberikan tersebut, menjadi awal usaha suvenirnya yang kini beromzet Rp100 juta per bulan.
Menjadi pekerja kantoran selama tiga tahun membuat lulusan Sastra Indonesia Universitas Indonesia ini tak betah. Ia kemudian memutuskan keluar dan mencoba berbagai usaha, mulai dari penjual kelontong hingga berdagang makanan.
Namun, semua usaha itu akhirnya kandas dan Maryati memutar otak untuk membuka usaha lain, karena kondisi keuangan yang mulai menipis. Di saat bersamaan, Maryati juga menilai bahwa suvernir pernikahan yang ada saat itu sangat monoton dengan desain yang terlalu sederhana untuk sebuah acara sakral.
"Nah, mug yang saya kasih ke teman saya itu saya cetak sesuai desain yang saya buat. Waktu itu nyetaknya cuma Rp50.000. Terus saya unggah ke media sosial, eh ternyata banyak yang suka. Jadilah saya mulai menerima pesanan," kata perempuan berhijab itu kepada Antara beberapa waktu lalu.
Sejak akhir 2015, usaha rintisan yang saat itu hanya fokus membuat souvenir pernikahan bernama Lucklig.co, resmi ia dirikan seorang diri. Maryati kala itu berperan sebagai desainer, marketing sekaligus administrasi dari usahanya sendiri. Namun, ia mampu mendatangkan omzet sebesar Rp1,5 juta per bulan.
Keberuntungan dan kebahagiaan, itulah arti Lucklig, yang ia kombinasikan dari Bahasa Swedia "liglig" yang berarti kebahagiaan dan "luck" yang artinya keberuntungan.
"Saya ingin usaha ini membawa kebahagiaan kepada para pelanggan dan membawa keberuntungan bagi kami yang menjualnya," tukas Maryati.
Fokus promosi melalui media sosial Instagram dan berbagai laman pernikahan, usaha rintisan yang memiliki workshop di Kelapa Dua, Depok, ini semakin dikenal.
Maryati pun mulai merambah ke produk pernikahan lainnya, seperti undangan pernikahan dengan desain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
"Dulu bisa custom, sekarang kami sediakan katalog, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan," ungkap Maryati.
Maryati menawarkan harga bervariasi untuk setiap produknya, mulai dari Rp5.000 hingga Rp50.000 untuk produk berbahan premium, seperti kulit atau kanvas.
Melalui media sosial Instagram dengan nama Lucklig.co, pelanggan dapat melihat-lihat berbagai souvenir pernikahan seperti mug keramik, pouch, mug kaleng, hingga tas.
Hingga kini, Lucklig mampu mempekerjakan 16 karyawan yang masing-masing mengurusi administrasi, tim desain hingga tim pengemasan, dan mampu mendatangkan omzet sebesar Rp100 juta per bulan.
Maryati berharap, usaha rintisannya dapat menjadi pusat souvenir pernikahan di Jabodetabek, mengingat permintaannya yang tinggi. Dengan demikian, pemudi ini bisa lebih banyak mempekerjakan orang, terutama tetangga sekitar yang belum mendapatkan pekerjaan.
"Di rumah saya itu banyak ibu-ibu yang tidak bekerja. Saat ini kami baru bisa mempekerjakan 16 orang, padahal banyak yang minta. Saya berharap bisa semakin banyak yang saya pekerjakan," pungkasnya.