Sampit (Antara Kalteng) - Pemadaman kebakaran lahan menggunakan bom air melalui udara di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kembali dilakukan sepanjang Selasa pagi hingga sore.

"Berdasarkan informasi yang kami terima, sejak pagi sampai saat ini (sore), dilakukan 21 kali "water bombing". Luas lahan yang terbakar di lokasi itu sudah mencapai 10 hektare dan api belum padam," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Sutoyo di Sampit, Selasa.

Berdasarkan pantauan satelit, satu titik api terpantau di Desa Basirih Hulu Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Pantauan itu kemudian ditindaklanjuti Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Kalimantan Tengah dengan mengoperasikan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana dari Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya menuju Sampit.

Pemadaman dilakukan melalui jalur udara karena lokasi kebakaran sangat jauh dan sulit dijangkau melalui jalur darat. Pemadaman akhirnya dilakukan melalui udara.

Dari foto udara terlihat kebakaran terus meluas membakar lahan yang terlihat masih ada tegakan kayunya. Asap membubung tinggi dari api yang membakar lahan gambut ke berbagai arah di kawasan itu.

"Pemadaman mungkin dilanjutkan besok karena waktunya tidak cukup untuk kembali melakukan sorti," tambah Sutoyo.

Ini adalah keduakalinya pemadaman dilakukan melalui udara karena lokasi kebakaran sulit dilalui melalui jalur darat. Akhir pekan tadi, pemadaman melalui udara dilakukan untuk memadamkan kebakaran di tiga lokasi di Kecamatan Teluk Sampit dan satu lokasi di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

Sepekan terakhir, kebakaran lahan kembali marak. Selain di kecamatan luar kota, kebakaran lahan juga terjadi di kawasan dalam kota yakni Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang.

Sutoyo mengimbau masyarakat tidak membakar lahan serta membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Saat ini intensitas hujan sangat jauh berkurang sehingga kebakaran lahan sangat rawan terjadi.

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024