DPKP Bartim dan Kodim 1012 Buntok sepakati optimasi lahan rawa
Tamiang Layang (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Lurikto bersama Dandim 1012 Buntok, Letkol Inf Langgeng Pujut Santoso, menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) optimasi lahan rawa.
"Program optimasi lahan rawa di Barito Timur telah dimulai sejak tahun 2017 dan berlanjut hingga tahun 2024 dengan tambahan 1.500 hektare lahan rawa, di mana 600 hektare akan dialokasikan untuk urbanisasi," kata Kepala DPKP Lurikto di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, program optimasi lahan rawa di Barito Timur diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian padi dan meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200.
Optimasi ini juga program yang sejalan dengan Program Kabupaten Barito Timur untuk meningkatkan hasil pertanian menuju swasembada padi, dan Kementerian Pertanian RI dalam upaya meningkatkan hasil pertanian secara nasional.
Untuk Provinsi Kalteng mendapatkan kuota 81 ribu hektare dan di antaranya Kabupaten Barito Timur seluas 1.500 hektare.
Lurikto menjelaskan, salah satu desa yang mendapatkan optimasi lahan rawa adalah Desa Muara Plantau, Kecamatan Pematang Karau yang mencakup 200 hektare.
Secara umum, tambah Lurikto, 1.500 hektare tersebar pada tiga kecamatan yakni Pematang Karau, Dusun Timur dan Raren Batuah.
Baca juga: Unggul dua suara, Muniko Kurniawan terpilih jadi Ketua KONI Bartim
"Kerja sama dengan Kodim 1012 Buntok mencakup 200 hektare untuk optimasi lahan rawa yang ada di Desa Muara Plantau," kata Lurikto.
Dandim 1012 Buntok, Letkol Inf Langgeng Pujut Santoso menyatakan, program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Pertanian RI, dengan TNI bertugas untuk membantu dalam mewujudkannya.
"Dari total 1.500 hektare lahan rawa di Barito Timur, kami telah menandatangani kontrak untuk mengoptimalisasi lahan seluas 200 hektare di Desa Muara Plantau," ungkapnya.
Langkah awal dari adanya penandatanganan kerjasama ini, Kodim 1012 Buntok melalui jajaran akan melaksanakan sosialisasi dan langkah-langkah optimasi lahan rawa mulai besok (2/4).
"Langkah cepat ini diharapkan dapat dukungan teknis dari dinas pertanian dan partisipasi masyarakat, sehingga target 1.500 hektare dapat tercapai dalam waktu tiga bulan," lanjutnya.
Lurikto dan Langgeng kompak mengucapkan terimakasih atas terjalinnya kerjasama dalam program optimasi lahan rawa dan berharap program tersebut akan berdampak positif terhadap peningkatan produksi pertanian di Barito Timur, yakni sebagai wilayah yang mampu menopang pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke depannya.
Baca juga: Jelang Lebaran, harga tiket kapal laut dan pesawat mengalami peningkatan
Baca juga: Optimasi lahan rawa tingkatkan produksi padi di Barito Timur
Baca juga: Pemkab Barito Timur dapat kouta 2.777 formasi CASN pada tahun 2024
"Program optimasi lahan rawa di Barito Timur telah dimulai sejak tahun 2017 dan berlanjut hingga tahun 2024 dengan tambahan 1.500 hektare lahan rawa, di mana 600 hektare akan dialokasikan untuk urbanisasi," kata Kepala DPKP Lurikto di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, program optimasi lahan rawa di Barito Timur diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian padi dan meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200.
Optimasi ini juga program yang sejalan dengan Program Kabupaten Barito Timur untuk meningkatkan hasil pertanian menuju swasembada padi, dan Kementerian Pertanian RI dalam upaya meningkatkan hasil pertanian secara nasional.
Untuk Provinsi Kalteng mendapatkan kuota 81 ribu hektare dan di antaranya Kabupaten Barito Timur seluas 1.500 hektare.
Lurikto menjelaskan, salah satu desa yang mendapatkan optimasi lahan rawa adalah Desa Muara Plantau, Kecamatan Pematang Karau yang mencakup 200 hektare.
Secara umum, tambah Lurikto, 1.500 hektare tersebar pada tiga kecamatan yakni Pematang Karau, Dusun Timur dan Raren Batuah.
Baca juga: Unggul dua suara, Muniko Kurniawan terpilih jadi Ketua KONI Bartim
"Kerja sama dengan Kodim 1012 Buntok mencakup 200 hektare untuk optimasi lahan rawa yang ada di Desa Muara Plantau," kata Lurikto.
Dandim 1012 Buntok, Letkol Inf Langgeng Pujut Santoso menyatakan, program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Pertanian RI, dengan TNI bertugas untuk membantu dalam mewujudkannya.
"Dari total 1.500 hektare lahan rawa di Barito Timur, kami telah menandatangani kontrak untuk mengoptimalisasi lahan seluas 200 hektare di Desa Muara Plantau," ungkapnya.
Langkah awal dari adanya penandatanganan kerjasama ini, Kodim 1012 Buntok melalui jajaran akan melaksanakan sosialisasi dan langkah-langkah optimasi lahan rawa mulai besok (2/4).
"Langkah cepat ini diharapkan dapat dukungan teknis dari dinas pertanian dan partisipasi masyarakat, sehingga target 1.500 hektare dapat tercapai dalam waktu tiga bulan," lanjutnya.
Lurikto dan Langgeng kompak mengucapkan terimakasih atas terjalinnya kerjasama dalam program optimasi lahan rawa dan berharap program tersebut akan berdampak positif terhadap peningkatan produksi pertanian di Barito Timur, yakni sebagai wilayah yang mampu menopang pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke depannya.
Baca juga: Jelang Lebaran, harga tiket kapal laut dan pesawat mengalami peningkatan
Baca juga: Optimasi lahan rawa tingkatkan produksi padi di Barito Timur
Baca juga: Pemkab Barito Timur dapat kouta 2.777 formasi CASN pada tahun 2024