Jakarta (Antara Kalteng) - Aktor Reza Rahadian menilai wajar jika banyak orang meragukan kemampuannya memerankan tokoh-tokoh yang sudah dikenal orang.
"Buat saya merupakan suatu hal yang wajar. Orang selalu skeptis. Skeptisnya mungkin tidak hanya sekedar soal bisa atau tidak tetapi juga kenapa harus dia lagi," kata dia di Jakarta, Sabtu.
Hanya saja, menurut Reza, orang-orang perlu paham bahwa dia hanya pekerja seni yang tak bisa sesuka hati menentukan film atau drama apa yang ingin dimainkan.
"Yang perlu diingat sebenarnya adalah bahwa saya pekerja seni, dipekerjakan oleh produser, dipilih oleh sutradara yang menginginkan saya bermain. Bukan saya yang punya kuasa untuk menentukan harus main film ini, itu," papar dia.
Toh, sebelumnya sudah ada riset atau pendalaman karakter yang Reza jalani sebelum produksi film dimulai.
Reza sudah tiga kali memerankan tokoh-tokoh Indonesia, antara lain Presiden Indonesia Ketiga, B.J. Habibie dan salah satu pahlawan pergerakan nasional, Raden Hajdi Oemar Said Tjokroaminoto. Kini, giliran karakter seniman Betawi, Benyamin Sueb.
"Buat saya merupakan suatu hal yang wajar. Orang selalu skeptis. Skeptisnya mungkin tidak hanya sekedar soal bisa atau tidak tetapi juga kenapa harus dia lagi," kata dia di Jakarta, Sabtu.
Hanya saja, menurut Reza, orang-orang perlu paham bahwa dia hanya pekerja seni yang tak bisa sesuka hati menentukan film atau drama apa yang ingin dimainkan.
"Yang perlu diingat sebenarnya adalah bahwa saya pekerja seni, dipekerjakan oleh produser, dipilih oleh sutradara yang menginginkan saya bermain. Bukan saya yang punya kuasa untuk menentukan harus main film ini, itu," papar dia.
Toh, sebelumnya sudah ada riset atau pendalaman karakter yang Reza jalani sebelum produksi film dimulai.
Reza sudah tiga kali memerankan tokoh-tokoh Indonesia, antara lain Presiden Indonesia Ketiga, B.J. Habibie dan salah satu pahlawan pergerakan nasional, Raden Hajdi Oemar Said Tjokroaminoto. Kini, giliran karakter seniman Betawi, Benyamin Sueb.