Jakarta (Antara Kalteng) - Salah satu inovasi penyajian diversifikasi ubi jalar dikembangkan oleh Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Balitbangtan.
Teknologi berupa komposisi dan proses pembuatan yang dikembangkan Balitkabi adalah es krim ubi jalar ungu.
Siaran pers Balitbangtan menyebutkan, es krim ubi jalar yang menggugah selera itu juga diaplikasikan salah satu UKM yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat.
Detin Khoerotin yang dekat dengan sumber bahan baku mencoba untuk memproduksi es krim ubi jalar tersebut.
Melalui program Inkubator Teknologi Balitbangtan, Detin melakukan rancangan skema bisnis dengan membangun kemitraan produksi. Mengingat bahwa produknya tanpa pengawet, perlu ada mitra lain jika memperluas pasar.
"Rasanya enak, seperti bukan ubi jalar, apalagi ada kombinasi coklatnya," ujar seorang pembeli lokal yang berlangganan ke Detin.
Detin berani mengembangkan varian rasa es krim berbahan ubi jalar ungu tersebut dengan kombinasi rasa lainnya.
Pemerintah Daerah Prov. Jabar sering mengajak Detin mempromosikan produknya ke berbagai pameran.
"Memang layak untuk didukung karena menjaga kearifan bahan pangan lokal secara kekinian," kata Dr. Retno Sri Hartati Mulyandari selaku Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (Balai PATP) mewakili Balitbangtan.
"Jika perlu, bisa disajikan dalam berbagai acara pertemuan formal maupun informal, agar manfaatnya meluas," tambahnya.
Detin pun menaruh harapan besar terhadap bisnisnya yang berbasis ubi jalar ungu tersebut.
Bahkan, disela-sela aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga dan relawan pengajar membaca dirumahnya, Detin terus mencoba berbagai peluang pengembangan produk khususnya dari sisi pemasaran. Yang diyakini Detin bahwa apa yang sehat apalagi enak, tentu akan dicari.
Jika mengetik manfaat ubi jalar ungu pada google search, maka sederet hasil pencarian artikel dengan judul yang hampir serupa yakni puluhan manfaat ubi jalar ungu dapat ditemukan.
Yang menarik bahwa ubi jalar ungu diklaim mengandung nutrisi antosianin yang tinggi sehingga berfungsi sebagai antioksidan anti radikal bebas, antimutagenik atau anti mutasi gen, dan antikarsinogenik atau anti kanker.
Hasil penelitian akademisi mencatat kandungan antosianin ubi jalar ungu berkisar 110mg – 210 mg/100 gram.
Tabel kandungan gizi yang dikeluarkan oleh Direktorat Gizi Depkes RI tahun 1981 juga mempertegas kelebihan ubi jalar ungu dari angka kandungan vitamin A yang mencapai 7.700 SI. Sangat besar dibandingkan kandungan Ubi Jalar dengan warna lainnya.
Perlu diketahui bahwa ragam ubi jalar yang tumbuh dan dikembangkan di Indonesia sangat banyak. Berdasarkan warna, ubi jalar terdiri dari umbi yang berwarna putih, kuning, orange dan ungu. (MP)
Teknologi berupa komposisi dan proses pembuatan yang dikembangkan Balitkabi adalah es krim ubi jalar ungu.
Siaran pers Balitbangtan menyebutkan, es krim ubi jalar yang menggugah selera itu juga diaplikasikan salah satu UKM yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat.
Detin Khoerotin yang dekat dengan sumber bahan baku mencoba untuk memproduksi es krim ubi jalar tersebut.
Melalui program Inkubator Teknologi Balitbangtan, Detin melakukan rancangan skema bisnis dengan membangun kemitraan produksi. Mengingat bahwa produknya tanpa pengawet, perlu ada mitra lain jika memperluas pasar.
"Rasanya enak, seperti bukan ubi jalar, apalagi ada kombinasi coklatnya," ujar seorang pembeli lokal yang berlangganan ke Detin.
Detin berani mengembangkan varian rasa es krim berbahan ubi jalar ungu tersebut dengan kombinasi rasa lainnya.
Pemerintah Daerah Prov. Jabar sering mengajak Detin mempromosikan produknya ke berbagai pameran.
"Memang layak untuk didukung karena menjaga kearifan bahan pangan lokal secara kekinian," kata Dr. Retno Sri Hartati Mulyandari selaku Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (Balai PATP) mewakili Balitbangtan.
"Jika perlu, bisa disajikan dalam berbagai acara pertemuan formal maupun informal, agar manfaatnya meluas," tambahnya.
Detin pun menaruh harapan besar terhadap bisnisnya yang berbasis ubi jalar ungu tersebut.
Bahkan, disela-sela aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga dan relawan pengajar membaca dirumahnya, Detin terus mencoba berbagai peluang pengembangan produk khususnya dari sisi pemasaran. Yang diyakini Detin bahwa apa yang sehat apalagi enak, tentu akan dicari.
Jika mengetik manfaat ubi jalar ungu pada google search, maka sederet hasil pencarian artikel dengan judul yang hampir serupa yakni puluhan manfaat ubi jalar ungu dapat ditemukan.
Yang menarik bahwa ubi jalar ungu diklaim mengandung nutrisi antosianin yang tinggi sehingga berfungsi sebagai antioksidan anti radikal bebas, antimutagenik atau anti mutasi gen, dan antikarsinogenik atau anti kanker.
Hasil penelitian akademisi mencatat kandungan antosianin ubi jalar ungu berkisar 110mg – 210 mg/100 gram.
Tabel kandungan gizi yang dikeluarkan oleh Direktorat Gizi Depkes RI tahun 1981 juga mempertegas kelebihan ubi jalar ungu dari angka kandungan vitamin A yang mencapai 7.700 SI. Sangat besar dibandingkan kandungan Ubi Jalar dengan warna lainnya.
Perlu diketahui bahwa ragam ubi jalar yang tumbuh dan dikembangkan di Indonesia sangat banyak. Berdasarkan warna, ubi jalar terdiri dari umbi yang berwarna putih, kuning, orange dan ungu. (MP)