Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Seorang Kolonel Purn TNI AD bernama Helmut Suhut (77) ditemukan tewas dalam keadaan yang mengenaskan di kediamannya di Jalan Nyai Rendem, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin, sekitar pukul 18.30 WIB.

"Penemuan mayat ini masih kita lakukan penyelidikan. Kami belum mengetahui secara pasti penyebab menaninggalnya korban ini akibat apa," kata Kabag Ops Polres Palangka Raya, Kompol Purwanto Hari Subekti usai melakukannolah TKP di lokasi kejadian.

Purwanto menjelaskan, penemuan mayat purnawirawan TNI AD ini pertama kali diketahui oleh Guntur Helmut Suhut (42) yang tidak lain adalah anak korban. pasalnya korban saat dipanggil oleh anknya itu sama sekali tidak membukakan pintu rumah.

Alhasil saat ditengok dari jendela bagian belakang, yang bersangkutan ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan kondisi badan sudah membusuk di dalam kamar tidurnya.

"Mengenai adanya unsur pidana serta lain sebagainya, kami akan melakukan penyelidikan. Hanya saja saat dilakukan olah TKP di lokasi kamar korban, kepolisian menemukan sejumlah obat-obatan juga diamankan oleh anggota," katanya.

Perwira berpangkat melati satu itu menegaskan, korban sudah tidak terlihat sejak hari Sabtu (6/1/) seperti mana biasanya. Bahkan nomor handphone nya juga tidak bisa dihubungi sama sekali.

"Atas inisiatif beberapa saksi mata di lokasi kejadian, sejumlah saksi mata berinisiatif mendatangi ke kediaman korban. Saat itu mereka menemukan korban sudah tidak bernyawa lagi," bebernya.

Purwanto menjelaskan, bahwa dirinya saat menemukan ayahnya yang sering meminpin doa dari dalam kelompok persekutuan, tewas dalam keadaan terlentang dan badannya sudah dimakan ulat.

"Posisinya terlentang dan badannya dikerumuni ulat pada saat itu," ucapnya. 

Baca: Ini Penyebab Dosen Teknik UPR Tewas Kesetrum  

Dengan adanya kejadian  tersebut, warga yang bermukim di Jalan Nyai Rendem gempar dengan penemuan mayat tersebut.

Aparat kepolisian dibantu sejumlah warga, usai melakukan olah TKP langsung mengevakuasi jenazah korban untuk dilakukan visum oleh tim dokter di RSUD dr Doris Sylvanus.

Dilakukan visum tersebut tidak lain guna mengetahui apa penyebab yang bersangkutan meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan itu.

dari kejadian ini juga aparat berwajib akan memeriksa beberapa saksi mata agar kasus ini diketahui apa penyebabnya hingga yang bersangkutan harus menghembuskan napas terakhir dengan cara seperti itu.

Pewarta : Adi Wibowo
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024