Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandu Provinsi Kalimantan Tengah sejak 2017 telah mendata dan menata rumah tangga perikanan jenis tangkap dan budidaya sebagai upaya mempermudah pembinaan serta pendistribusian bantuan.
"Jumlah RTP jenis tangkap sampai akhir 2017 berkisar 515 yang terbagi dalam 371 menangkap di perairan sungai dan 80 di danau dan 64 di perairan rawa," kata Kepala Distakan Kabupaten Lamandau melalui Kabid Perikanan Yudah Sulasopli di Nanga Bulik, Kamis.
Dia menambahkan untuk jumlah RTP jenis budidaya di Lamandau ini ada sekitar 706 yang terbagi dalam 416 membudidayakan ikan menggunakan kolam dan 290 menggunakan keramba.
Hasil pendataan Distakan Lamandau, salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya budidaya ikan kolam maupun keramba tergantu kualitas benih. Alhasil kebutuhan benih di wilayah ini terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya pelaku usaha budidaya ikan dan keramba.
Yudah mengatakan pada tahun 2017 realisasi kebutuhan benih untuk kegiatan usaha budidaya mencapai 1.414.625 ekor yang terdiri dari ikan mas 10.150 ekor, nila 570.000 ekor, lele 773.500 ekor, patin 11.525 ekor, gurami 45.450 ekor dan benih lainnya sekitar 4.000 ekor.
"Produksi benih di Kabupaten Lamandau ini bukan hanya rendah tapi juga masih sangat kekurangan benih. Kita masih perlu mendatangkan benih dari luar daerah lagi. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk segera diselesaikan," tegasnya.
Ketersediaan ikan di Kabupaten berjuluk "Bumi Bahaum Bakuba" ini selama tahun 2017 mencapai 2.794,92 ton dan belum sebanding dengan kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap ikan yang mencapai 2.903,10 ton atau kekurangan 108,18 ton.
Walau ketersediaan ikan di Kabupaten Lamandau masih kurang, namun bila dilihat dan dibandingkan antara tahun 2016 dan 2017, terjadi peninggakat yang signifikan yakni sekitar 362,79 ton.
"Kita semua pastinya berharap agar pada tahun 2018 ini penyediaan benih ikan akan tetap terus meningkat. Jadi, itu bisa dipenuhi maka akan berdampak pada bertambahnya hasil produksi pelaku usaha dan kebutuhan ikan di masyarakat bisa terpenuhi," demikian Yudah.
"Jumlah RTP jenis tangkap sampai akhir 2017 berkisar 515 yang terbagi dalam 371 menangkap di perairan sungai dan 80 di danau dan 64 di perairan rawa," kata Kepala Distakan Kabupaten Lamandau melalui Kabid Perikanan Yudah Sulasopli di Nanga Bulik, Kamis.
Dia menambahkan untuk jumlah RTP jenis budidaya di Lamandau ini ada sekitar 706 yang terbagi dalam 416 membudidayakan ikan menggunakan kolam dan 290 menggunakan keramba.
Hasil pendataan Distakan Lamandau, salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya budidaya ikan kolam maupun keramba tergantu kualitas benih. Alhasil kebutuhan benih di wilayah ini terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya pelaku usaha budidaya ikan dan keramba.
Yudah mengatakan pada tahun 2017 realisasi kebutuhan benih untuk kegiatan usaha budidaya mencapai 1.414.625 ekor yang terdiri dari ikan mas 10.150 ekor, nila 570.000 ekor, lele 773.500 ekor, patin 11.525 ekor, gurami 45.450 ekor dan benih lainnya sekitar 4.000 ekor.
"Produksi benih di Kabupaten Lamandau ini bukan hanya rendah tapi juga masih sangat kekurangan benih. Kita masih perlu mendatangkan benih dari luar daerah lagi. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk segera diselesaikan," tegasnya.
Ketersediaan ikan di Kabupaten berjuluk "Bumi Bahaum Bakuba" ini selama tahun 2017 mencapai 2.794,92 ton dan belum sebanding dengan kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap ikan yang mencapai 2.903,10 ton atau kekurangan 108,18 ton.
Walau ketersediaan ikan di Kabupaten Lamandau masih kurang, namun bila dilihat dan dibandingkan antara tahun 2016 dan 2017, terjadi peninggakat yang signifikan yakni sekitar 362,79 ton.
"Kita semua pastinya berharap agar pada tahun 2018 ini penyediaan benih ikan akan tetap terus meningkat. Jadi, itu bisa dipenuhi maka akan berdampak pada bertambahnya hasil produksi pelaku usaha dan kebutuhan ikan di masyarakat bisa terpenuhi," demikian Yudah.