Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Seorang warga di Kelurahan Petuk Katimpun, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah ditemukan tewas tenggelam di Sungai Penganen anak dari Sungai Rungan pada Jumat (30/3/18) malam.
"Korban atas nama Leni (38) tenggelam di sungai Penganen sekitar pukul 17.00 WIB saat mencuci piring di atas lanting yang berada di sungai tersebut. Penyebab terceburnya korban akibat penyakit epilepsi yang di idapnya kambuh, hingga korban tercebur ke sungai," kata Kabag Ops Polres Palangka Raya Kompol Purwanto Hari Subekti, Sabtu.
Purwanto menjelaskan, sebelum korban jatuh tenggelam ke dalam sungai awalnya yang bersangkutan mencuci piring di atas lanting di sungai tak jauh dari kediamannya.
Namun jelang petang korban tak kunjung pulang ke rumah dari lanting. Ayah korban bernama Dicung (60) curiga mengapa anaknya itu tidak kembali pulang.
Ketika melihat di atas lanting piring cuciannya tergeletak berserakan, ia yakin bahwa anaknya tenggelam saat penyakitnya kambuh.
"Ayahnya bersama warga berusaha mencari jasad korban dengan menyisir tidak jauh dari TKP. Sekitar pukul 18.30 ayahnya dan warga menemukan jasad Leni di dalam air sekitar 15 meter dari lokasi kejadian," kata Purwanto.
Dari peristiwa itu, perwira berpangkat melati satu mengaku bahwa kejadian tersebut murni tengelam dan tidak ada unsur pidana dan lain sebagainya.
"Saat kami meminta jasad korban dilakukan visum di rumah sakit, pihak keluarga menolak dan kasus ini benar-benar murni tengelam," tandasnya.
Berdasarkan informasi di lapangan, jasad korban akan dimakamkan oleh pihak keluarga pada hari ini di pemakaman Jalan Tjilik Riwut Km 12.
"Korban atas nama Leni (38) tenggelam di sungai Penganen sekitar pukul 17.00 WIB saat mencuci piring di atas lanting yang berada di sungai tersebut. Penyebab terceburnya korban akibat penyakit epilepsi yang di idapnya kambuh, hingga korban tercebur ke sungai," kata Kabag Ops Polres Palangka Raya Kompol Purwanto Hari Subekti, Sabtu.
Purwanto menjelaskan, sebelum korban jatuh tenggelam ke dalam sungai awalnya yang bersangkutan mencuci piring di atas lanting di sungai tak jauh dari kediamannya.
Namun jelang petang korban tak kunjung pulang ke rumah dari lanting. Ayah korban bernama Dicung (60) curiga mengapa anaknya itu tidak kembali pulang.
Ketika melihat di atas lanting piring cuciannya tergeletak berserakan, ia yakin bahwa anaknya tenggelam saat penyakitnya kambuh.
"Ayahnya bersama warga berusaha mencari jasad korban dengan menyisir tidak jauh dari TKP. Sekitar pukul 18.30 ayahnya dan warga menemukan jasad Leni di dalam air sekitar 15 meter dari lokasi kejadian," kata Purwanto.
Dari peristiwa itu, perwira berpangkat melati satu mengaku bahwa kejadian tersebut murni tengelam dan tidak ada unsur pidana dan lain sebagainya.
"Saat kami meminta jasad korban dilakukan visum di rumah sakit, pihak keluarga menolak dan kasus ini benar-benar murni tengelam," tandasnya.
Berdasarkan informasi di lapangan, jasad korban akan dimakamkan oleh pihak keluarga pada hari ini di pemakaman Jalan Tjilik Riwut Km 12.