"Saat berpuasa tenggorokan kering, kalau makan makanan yang keras bisa menyebabkan luka di tenggorokan dan bisa jadi infeksi oleh bakteri," kata Fiastuti yang juga Ketua Departemen Ilmu Gizi RS Cipto Mangunkusumo Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam diskusi tentang kesehatan mulut dan tenggorok di Jakarta, Senin.
Makanan dengan tekstur keras seperti gorengan berpotensi mengiritasi organ mulut dan tenggorok yang kering karena kekurangan cairan selama berpuasa.
Fiastuti menganjurkan agar berbuka dengan makanan yang lembut dan bisa juga yang berkuah seperti sup.?
Ia tidak menganjurkan berbuka dengan minuman yang dingin karena suhu cairan yang terlampau rendah bisa membuat stress organ mulut dan tenggorokan yang dapat meningkatkan risiko infeksi.
Ia menjelaskan seseorang yang berpuasa tidak melakukan aktivitas mengunyah dan organ mulut sedikit memproduksi air liur. Padahal aktivitas mengunyah dan air liur adalah mekanisme tubuh manusia dalam membuang bakteri.
Fiastuti menyarankan agar tidak meminum minuman manis dan makanan yang terlalu manis di saat sahur. Selain minuman manis bisa menyebabkan lebih cepat haus dan lapar, kadar gula yang tinggi di dalam mulut apabila tidak dibersihakan dengan sempurna bisa menjadi sarang bakteri.
Oleh karena itu bakteri di dalam mulut bisa lebih banyak pada orang yang berpuasa dibandingkan dengan yang tidak berpuasa. Bakteri yang menumpuk tersebut yang menyebabkan bau mulut dan bisa meningkatkan infeksi risiko.
Edukator dan pelatih kesehatan dari Mundipharma Indonesia dr Mery Sulastri menambahkan sebaiknya orang yang berpuasa menjaga kesehatan mulut dengan sempurna mulai dari menggosok gigi hingga berkumur di daerah tenggorokan dengan menggunakan antiseptik.
"Gosok gigi lidah juga harus disikat. Gunakan juga `dental floss` agar tidak ada sisa makanan yang menempel, dan gunakan obat kumur," kata Mery.
Obat kumur dengan antiseptik dapat membunuh kuman di mulut saat berpuasa. Disarankan berkumur menggunakan obat kumur antiseptik selepas sahur dan sebelum tidur.