Sampit (Antaranews Kalteng) - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, Kalteng, Muhammad Shaleh minta agar pemerintah daerah menertibkan aktivitas truk angkutan minyak mentah kelapa sawit (crude palm oil-CPO) selama arus mudik Lebaran 2018.
"Pengaturan operasional truk angkutan CPO tersebut untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas selama arus mudik Lebaran 2018," katanya di Sampit, Kamis.
Menurut Shaleh, jumlah truk angkutan CPO di Kotawaringin Timur sangat banyak dan mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas mudik.
"Harapan kita dengan diaturnya operasional truk angkutan CPO dapat mencegah dan memperkecil terjadinya kecelakaan lalu lintas, karena selama ini truk angkutan CPO menjadi salah satu pemicu terbesar terjadinya kecelakaan," ucapnya.
Shaleh minta aparat untuk menindak tegas truk CPO yang melanggar aturan selama arus mudik Idul Fitri 1439 Hijriah.
"Kita tidak ingin arus mudik lebaran tahun ini diwarnai dengan kejadian akibat kurangnya persiapan dan pencegahan baik dari pemudik juga pemerintah daerah itu sendiri," tegasnya.
Shaleh juga meminta kepada pemerintah untuk membuka posko di setiap rest area. Sebab, banyak pemudimk biasanya yang dipaksakan berkendara sehingga mesti istirahat dan diberikan pengobatan dari pemerintah.
"Kita berharap para organisasi kemasyarakatan bisa membantu membuka posko kesehatan atau sejenisnya di titik rest area di jalan trans Kalimantan," harap Shaleh.
Selain itu, Shaleh juga mengimbau kepada seluruh pengusaha angkutan umum untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa tranportasi baik darat maupun laut.
"Kalau travel pastikan kendaraannya aman dan mampu untuk angkutan jangan dipaksakan kalau kendaraan tidak layak beroperasi," demikian Shaleh.
"Pengaturan operasional truk angkutan CPO tersebut untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas selama arus mudik Lebaran 2018," katanya di Sampit, Kamis.
Menurut Shaleh, jumlah truk angkutan CPO di Kotawaringin Timur sangat banyak dan mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas mudik.
"Harapan kita dengan diaturnya operasional truk angkutan CPO dapat mencegah dan memperkecil terjadinya kecelakaan lalu lintas, karena selama ini truk angkutan CPO menjadi salah satu pemicu terbesar terjadinya kecelakaan," ucapnya.
Shaleh minta aparat untuk menindak tegas truk CPO yang melanggar aturan selama arus mudik Idul Fitri 1439 Hijriah.
"Kita tidak ingin arus mudik lebaran tahun ini diwarnai dengan kejadian akibat kurangnya persiapan dan pencegahan baik dari pemudik juga pemerintah daerah itu sendiri," tegasnya.
Shaleh juga meminta kepada pemerintah untuk membuka posko di setiap rest area. Sebab, banyak pemudimk biasanya yang dipaksakan berkendara sehingga mesti istirahat dan diberikan pengobatan dari pemerintah.
"Kita berharap para organisasi kemasyarakatan bisa membantu membuka posko kesehatan atau sejenisnya di titik rest area di jalan trans Kalimantan," harap Shaleh.
Selain itu, Shaleh juga mengimbau kepada seluruh pengusaha angkutan umum untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa tranportasi baik darat maupun laut.
"Kalau travel pastikan kendaraannya aman dan mampu untuk angkutan jangan dipaksakan kalau kendaraan tidak layak beroperasi," demikian Shaleh.