Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menargetkan pemeriksaan 650 sapi melalui Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting 2018.
"Saat ini telah dilakukan pemeriksaan 46 ekor di desa kawasan petani plasma perkebunan kelapa sawit PT Antang Ganda Utama di Kecamatan Teweh Selatan," kata Kasi Pembibitan dan Produksi Peternakan Dinas Pertanian Barito Utara Abdul Muin di Muara Teweh, Rabu.
Menurut Muin, sapi yang telah diperiksa pada Selasa (24/7) adalah milik kelompok tani di Desa Tawan Jaya sebanyak 34 ekor terdiri dari 13 ekor sapi bunting, pemberian hormon (perangsang) 14 ekor, baru melahirkan dua ekor dan mendapat pengobatan lima ekor.
Kemudian di Desa Butong diperiksa 12 ekor yaitu sapi bunting sepuluh ekor dan pemberian hormon dua ekor.
"Kami optimistis akan tercapai bahkan mungkin akan melebihi target karena sesuai realisasi tahun 2017 hasil kegiatan mencapai 650 ekor," kata Muin didampingi petugas inseminator Ali Mirhan.
Muin menjelasankan Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) merupakan program pemerintah pusat dengan tujuan? penanganan gangguan reproduksi sapi betina, sinkronisasi birahi, pemberian hijauan pakan ternak dan konsentrat serta inseminasi buatan (IB) atau kawin alam (KA) dan pemeriksaan kebuntingan.
Kegiatan tersebut dilakukan di sejumlah sentra ternak sapi masyarakat sejumlah kecamatan di antaranya Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Selatan, Teweh Timur dan Gunung Purei.
Dia menjelaskan kegiatan tahun 2018 ini? selain di Kecamatan Teweh Selatan juga dengan sasaran kelompok tani di Desa Mampuak II dan? Jamut Kecamatan Teweh Timur, Desa Sei Rahayu I, Sei Rahayu II, Rimba Sari dan? Beringin Raya Kecamatan Teweh Tengah.
Kemudian Desa Lampeong, Baok dan Tambaba di Kecamatan Gunung Purei serta? Kelurahan Montallat dan Kelurahan Tumpung Laung II di Kecamatan Montallat.
Dari pemeriksaan terhadap ternak sapi warga ini kalau ditemukan ada gangguan terhadap pertumbuhan, ternak diberi obat dengan hormon, sedangkan yang kurus diberi vitamin dan obat cacing serta langsung dilakukan penyuntikan peransang birahi.
"Kami harapkan dalam kegiatan Upsus Siwab ini berjalan sesuai rencana sehingga mendapatkan hasil yang maksimal," jelas dia.
Populasi ternak sapi di Kabupaten Barito Utara sampai Juni 2018 mencapai 3.637 ekor dengan betina produktif sebanyak 1.291 ekor.
"Saat ini telah dilakukan pemeriksaan 46 ekor di desa kawasan petani plasma perkebunan kelapa sawit PT Antang Ganda Utama di Kecamatan Teweh Selatan," kata Kasi Pembibitan dan Produksi Peternakan Dinas Pertanian Barito Utara Abdul Muin di Muara Teweh, Rabu.
Menurut Muin, sapi yang telah diperiksa pada Selasa (24/7) adalah milik kelompok tani di Desa Tawan Jaya sebanyak 34 ekor terdiri dari 13 ekor sapi bunting, pemberian hormon (perangsang) 14 ekor, baru melahirkan dua ekor dan mendapat pengobatan lima ekor.
Kemudian di Desa Butong diperiksa 12 ekor yaitu sapi bunting sepuluh ekor dan pemberian hormon dua ekor.
"Kami optimistis akan tercapai bahkan mungkin akan melebihi target karena sesuai realisasi tahun 2017 hasil kegiatan mencapai 650 ekor," kata Muin didampingi petugas inseminator Ali Mirhan.
Muin menjelasankan Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) merupakan program pemerintah pusat dengan tujuan? penanganan gangguan reproduksi sapi betina, sinkronisasi birahi, pemberian hijauan pakan ternak dan konsentrat serta inseminasi buatan (IB) atau kawin alam (KA) dan pemeriksaan kebuntingan.
Kegiatan tersebut dilakukan di sejumlah sentra ternak sapi masyarakat sejumlah kecamatan di antaranya Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Selatan, Teweh Timur dan Gunung Purei.
Dia menjelaskan kegiatan tahun 2018 ini? selain di Kecamatan Teweh Selatan juga dengan sasaran kelompok tani di Desa Mampuak II dan? Jamut Kecamatan Teweh Timur, Desa Sei Rahayu I, Sei Rahayu II, Rimba Sari dan? Beringin Raya Kecamatan Teweh Tengah.
Kemudian Desa Lampeong, Baok dan Tambaba di Kecamatan Gunung Purei serta? Kelurahan Montallat dan Kelurahan Tumpung Laung II di Kecamatan Montallat.
Dari pemeriksaan terhadap ternak sapi warga ini kalau ditemukan ada gangguan terhadap pertumbuhan, ternak diberi obat dengan hormon, sedangkan yang kurus diberi vitamin dan obat cacing serta langsung dilakukan penyuntikan peransang birahi.
"Kami harapkan dalam kegiatan Upsus Siwab ini berjalan sesuai rencana sehingga mendapatkan hasil yang maksimal," jelas dia.
Populasi ternak sapi di Kabupaten Barito Utara sampai Juni 2018 mencapai 3.637 ekor dengan betina produktif sebanyak 1.291 ekor.