Jakarta (Antaranews Kalteng) - Riset terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Salford menyebutkan matcha green tea tak hanya bermanfaat untuk membantu menurunkan berat badan tapi juga bisa digunakan untuk mengobati kanker.
Uji coba laboratorium mengungkapkan teh pahit itu bisa membuat sel kanker jadi tidur dengan cara melumpuhkan suplai energinya, menghentikan sel kanker terisi lagi bahan bakarnya.
Para peneliti melihat efek dari ekstrak matcha pada sel induk kanker payudara - yang dapat mengubah menjadi sel tumor mana pun, membelah dan memperbarui diri.
Tim menyelidiki dampaknya dengan menggunakan fenotipe metabolik, sebuah proses ilmiah yang meneliti bagaimana senyawa secara langsung memengaruhi sel.
Melalui itu, mereka menemukan ekstrak teh matcha menekan metabolisme mitokondria, yang dianggap sebagai pusat kekuatan setiap sel.
Profesor Michael Lisanti, yang memimpin penelitian, mengungkapkan bahwa ekstrak tersebut telah menggeser sel-sel kanker menuju "keadaan metabolis yang tenang".
"Dengan kata lain, itu (matcha) mencegah sel-sel untuk pengisian bahan bakar dan karena itu mereka [sel kanker] menjadi tidak aktif dan mati."
Dalam hasil yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah "Aging" itu, para peneliti menganalisis bagaimana matcha menyerang sel-sel kanker dengan harapan bisa tahu lebih jauh potensi sifatnya yang melawan kanker.
Mereka menemukan bukti itu "sangat terpengaruh" jalur sinyal mTOR, yang diketahui memainkan peran penting dalam metabolisme sel kanker.
Ekstrak matcha juga memperlemah komponen ribosom - yang mensintesis sebagian besar protein yang dibutuhkan oleh sel untuk kelangsungan hidup mereka.
Parapeneliti berharap, matcha, di masa depan, bisa digunakan dengan cara yang sama seperti rapamycin - obat yang mematikan jalur mTOR.
Profesor Lisanti menambahkan: "Teh hijau matcha adalah produk alami yang digunakan sebagai suplemen diet dengan potensi besar untuk berbagai perawatan."
"Efek pada sel kanker payudara manusia sangat mencolok; bahan aktif dalam matcha yang memiliki efek bedah dalam merobohkan jalur sinyal tertentu."
"Hasil kami konsisten dengan gagasan bahwa matcha mungkin memiliki potensi terapeutik yang signifikan, memediasi pemrograman ulang metabolik sel kanker."
Profesor Lisanti dan rekan sebelumnya telah menemukan bahwa bergamot, bahan dalam teh Earl Grey, membunuh sel-sel induk kanker.
Matcha adalah jenis teh hijau dalam bentuk bubuk. Ini berasal dari Jepang, tempat yang paling terkenal untuk digunakan dalam upacara minum teh.
Martin Ledwick, kepala informasi perawat Cancer Research UK, mengatakan: "Tidak ada bukti kuat bahwa teh hijau dapat membantu mengobati kanker pada pasien. Meskipun penelitian awal ini menunjukkan bahwa teh hijau matcha dapat membunuh sel kanker payudara yang tumbuh di laboratorium, ini sangat berbeda dengan meminum teh."
"Penelitian tahap awal lainnya menunjukkan bahwa ekstrak dari teh hijau dapat menghentikan sel-sel kanker tumbuh. Tetapi pada saat ini bukti tidak cukup kuat untuk mengetahui hal ini secara pasti dan kami memerlukan verifikasi dari penelitian manusia untuk membuktikan ini," Daily Mail.
Uji coba laboratorium mengungkapkan teh pahit itu bisa membuat sel kanker jadi tidur dengan cara melumpuhkan suplai energinya, menghentikan sel kanker terisi lagi bahan bakarnya.
Para peneliti melihat efek dari ekstrak matcha pada sel induk kanker payudara - yang dapat mengubah menjadi sel tumor mana pun, membelah dan memperbarui diri.
Tim menyelidiki dampaknya dengan menggunakan fenotipe metabolik, sebuah proses ilmiah yang meneliti bagaimana senyawa secara langsung memengaruhi sel.
Melalui itu, mereka menemukan ekstrak teh matcha menekan metabolisme mitokondria, yang dianggap sebagai pusat kekuatan setiap sel.
Profesor Michael Lisanti, yang memimpin penelitian, mengungkapkan bahwa ekstrak tersebut telah menggeser sel-sel kanker menuju "keadaan metabolis yang tenang".
"Dengan kata lain, itu (matcha) mencegah sel-sel untuk pengisian bahan bakar dan karena itu mereka [sel kanker] menjadi tidak aktif dan mati."
Dalam hasil yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah "Aging" itu, para peneliti menganalisis bagaimana matcha menyerang sel-sel kanker dengan harapan bisa tahu lebih jauh potensi sifatnya yang melawan kanker.
Mereka menemukan bukti itu "sangat terpengaruh" jalur sinyal mTOR, yang diketahui memainkan peran penting dalam metabolisme sel kanker.
Ekstrak matcha juga memperlemah komponen ribosom - yang mensintesis sebagian besar protein yang dibutuhkan oleh sel untuk kelangsungan hidup mereka.
Parapeneliti berharap, matcha, di masa depan, bisa digunakan dengan cara yang sama seperti rapamycin - obat yang mematikan jalur mTOR.
Profesor Lisanti menambahkan: "Teh hijau matcha adalah produk alami yang digunakan sebagai suplemen diet dengan potensi besar untuk berbagai perawatan."
"Efek pada sel kanker payudara manusia sangat mencolok; bahan aktif dalam matcha yang memiliki efek bedah dalam merobohkan jalur sinyal tertentu."
"Hasil kami konsisten dengan gagasan bahwa matcha mungkin memiliki potensi terapeutik yang signifikan, memediasi pemrograman ulang metabolik sel kanker."
Profesor Lisanti dan rekan sebelumnya telah menemukan bahwa bergamot, bahan dalam teh Earl Grey, membunuh sel-sel induk kanker.
Matcha adalah jenis teh hijau dalam bentuk bubuk. Ini berasal dari Jepang, tempat yang paling terkenal untuk digunakan dalam upacara minum teh.
Martin Ledwick, kepala informasi perawat Cancer Research UK, mengatakan: "Tidak ada bukti kuat bahwa teh hijau dapat membantu mengobati kanker pada pasien. Meskipun penelitian awal ini menunjukkan bahwa teh hijau matcha dapat membunuh sel kanker payudara yang tumbuh di laboratorium, ini sangat berbeda dengan meminum teh."
"Penelitian tahap awal lainnya menunjukkan bahwa ekstrak dari teh hijau dapat menghentikan sel-sel kanker tumbuh. Tetapi pada saat ini bukti tidak cukup kuat untuk mengetahui hal ini secara pasti dan kami memerlukan verifikasi dari penelitian manusia untuk membuktikan ini," Daily Mail.