Sampit (Antaranews Kalteng) - Kenaikan harga semen di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dikeluhkan pengusaha setempat karena menyebabkan biaya produksi meningkat.
"Akibat kenaikan harga semen, umumnya pengusaha batako menaikkan harga jual batako. Ini tidak bisa dihindari karena biaya produksi memang meningkat," kata H Udin, pengusaha batako di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Rabu.
Pengusaha mulai kesulitan mendapatkan semen sejak menjelang Idul Fitri lalu. Bahkan semen sempat kosong sehingga pengusaha kesulitan.
Meski saat ini kembali beredar di pasaran, namun harga semen masih tinggi. Ketersediaannya pun belum sebanyak biasanya sehingga pembeli harus mencari ke beberapa toko jika ingin mendapatkan semen merek tertentu.
Saat ini harga semen Gresik di pasaran yang sebelumnya Rp45.000 naik menjadi Rp55.000 sampai Rp60.000 per sak. Sementara itu, semen Conch yang diproduksi di Kalimantan Selatan juga naik dari Rp42.000 sampai Rp43.000, menjadi Rp45.000 per sak.
Naiknya harga semen membuat pengusaha menaikkan harga batako. Satu buah batako naik dari Rp1.800 menjadi Rp1.900 per buah. Jika diantar langsung ke tujuan, harga batako naik dari Rp2.100 menjadi Rp2.200 per buah.
"Pembeli umumnya memaklumi kami terpaksa menaikkan harga batako karena mereka tahu harga semen naik. Yang kami khawatirkan itu kalau harga terus naik dan semen menghilang di pasaran, kami akan kesulitan berproduksi," kata Udin.
Belum diketahui penyebab kenaikan harga semen. Namun dikabarkan kondisi ini terjadi karena terhambatnya pasokan dari pulau Jawa akibat dampak gelombang tinggi.
Selain itu, distribusi juga sempat terlambat karena kapal menunggu antrean bongkar di Pelabuhan Sampit. Akibatnya, stok semen menipis dan memicu kenaikan harga.
Kaspul, seorang penjual bahan bangunan membenarkan naiknya harga semen. Informasi yang diterimanya, pasokan memang sempat terkendala, namun saat ini pasokan mulai datang.
"Sudah sekitar sepuluh hari ini pasokannya berkurang sehingga harga naik. Mudah-mudahan kembali normal sehingga masyarakat tidak kesulitan lagi mendapatkan semen," katanya.
Selain terhambatnya pasokan, saat ini permintaan semen sedang tinggi karena proyek fisik pemerintah seperti pembangunan kantor, sekolah, dan pusat kesehatan sedang berjalan. Masyarakat berharap pasokan kembali normal sehingga harga semen juga kembali normal.
"Akibat kenaikan harga semen, umumnya pengusaha batako menaikkan harga jual batako. Ini tidak bisa dihindari karena biaya produksi memang meningkat," kata H Udin, pengusaha batako di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Rabu.
Pengusaha mulai kesulitan mendapatkan semen sejak menjelang Idul Fitri lalu. Bahkan semen sempat kosong sehingga pengusaha kesulitan.
Meski saat ini kembali beredar di pasaran, namun harga semen masih tinggi. Ketersediaannya pun belum sebanyak biasanya sehingga pembeli harus mencari ke beberapa toko jika ingin mendapatkan semen merek tertentu.
Saat ini harga semen Gresik di pasaran yang sebelumnya Rp45.000 naik menjadi Rp55.000 sampai Rp60.000 per sak. Sementara itu, semen Conch yang diproduksi di Kalimantan Selatan juga naik dari Rp42.000 sampai Rp43.000, menjadi Rp45.000 per sak.
Naiknya harga semen membuat pengusaha menaikkan harga batako. Satu buah batako naik dari Rp1.800 menjadi Rp1.900 per buah. Jika diantar langsung ke tujuan, harga batako naik dari Rp2.100 menjadi Rp2.200 per buah.
"Pembeli umumnya memaklumi kami terpaksa menaikkan harga batako karena mereka tahu harga semen naik. Yang kami khawatirkan itu kalau harga terus naik dan semen menghilang di pasaran, kami akan kesulitan berproduksi," kata Udin.
Belum diketahui penyebab kenaikan harga semen. Namun dikabarkan kondisi ini terjadi karena terhambatnya pasokan dari pulau Jawa akibat dampak gelombang tinggi.
Selain itu, distribusi juga sempat terlambat karena kapal menunggu antrean bongkar di Pelabuhan Sampit. Akibatnya, stok semen menipis dan memicu kenaikan harga.
Kaspul, seorang penjual bahan bangunan membenarkan naiknya harga semen. Informasi yang diterimanya, pasokan memang sempat terkendala, namun saat ini pasokan mulai datang.
"Sudah sekitar sepuluh hari ini pasokannya berkurang sehingga harga naik. Mudah-mudahan kembali normal sehingga masyarakat tidak kesulitan lagi mendapatkan semen," katanya.
Selain terhambatnya pasokan, saat ini permintaan semen sedang tinggi karena proyek fisik pemerintah seperti pembangunan kantor, sekolah, dan pusat kesehatan sedang berjalan. Masyarakat berharap pasokan kembali normal sehingga harga semen juga kembali normal.