Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mendukung pembangunan di Tanah Air melalui penyaluran atau pengiriman logistik bahan material bangunan ke pulau terpencil dengan memanfaatkan Program Tol Laut.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Capt. Antoni Arif Priadi menyampaikan bahwa sebanyak 7.800 ton semen didistribusikan bersama PT Djakarta Lloyd (Persero) ke berbagai pulau terpencil di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati Hari Bangunan Nasional.
"Hal ini sebagai bentuk dukungan untuk menciptakan pembangunan yang merata karena pembangunan infrastruktur yang kokoh memiliki peran penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas negara," kata Antoni dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan adanya tol laut menjadikan distribusi sembako dan bahan bangunan seperti semen serta baja ringan menjadi lebih tersalurkan kepada masyarakat terutama di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP).
Ia menyebutkan PT Djakarta Lloyd (Persero) telah mengirimkan 7.800 ton bahan baku semen ke pulau-pulau terpencil di seluruh Indonesia melalui kapal tol laut KM Kendhaga Nusantara 3, 4, 13 dan 15.
"Pengiriman ini bertujuan menjaga stabilitas, mencegah disparitas harga dan memastikan ketersediaan semen untuk membangun infrastruktur," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Djakarta Lloyd Achmad Agung menegaskan peran signifikan operator tol laut dalam penyaluran sembako dan bahan bangunan.
Dalam rangka merayakan Hari Bangunan Nasional, perusahaan berkomitmen mendukung pembangunan nasional, terutama di daerah terisolasi, dengan jaringan luas dan layanan angkutan laut yang terpercaya.
"Jaringan kami yang luas dan layanan angkutan laut yang terpercaya telah menjadi pilar utama dalam memastikan pasokan bahan baku yang kritis mencapai pulau-pulau terpencil," katanya.
Seperti diketahui, program tol laut merupakan salah satu program strategis yang bertujuan untuk melancarkan distribusi logistik antar wilayah dan menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan penting di daerah 3TP, sehingga diharapkan dapat mengurangi disparitas harga barang antar wilayah di Indonesia.
Hingga Agustus 2023, penyelenggaraan kewajiban pelayanan tol laut telah melayani 39 trayek dengan menggunakan 38 kapal yang menyinggahi 115 pelabuhan.
Jumlah ini meningkat signifikan sejak diluncurkan pada tahun 2015 yaitu sebanyak 3 trayek dan 3 kapal, yang menyinggahi 11 pelabuhan.