Fraksi Golkar DPRD Kotim sebut Kota Sampit perlu ditata ulang

id Fraksi Golongan Karya DPRD Kotim, DPRD Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotim, Kalimantan Tengah, Kalteng

Fraksi Golkar DPRD Kotim sebut Kota Sampit perlu ditata ulang

Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kotim Riskon Fabiansyah. ANTARA/HO-DPRD Kotim.

Sampit (ANTARA) - Fraksi Golongan Karya (Golkar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mendorong pemerintah daerah untuk melakukan penataan ulang terhadap Kota Sampit untuk memberikan citra baru yang lebih baik.

Penataan Kota Sampit sebagai ibukota kabupaten harus jadi fokus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, kata Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kotim Riskon Fabiansyah di Sampit, Jumat.

"Terlebih mengingat pertumbuhan penduduk di wilayah kita yang sangat pesat," tambahnya.

Berdasarkan data diterima Fraksi Golkar DPRD Kotim, jumlah penduduk di Kotim saat ini hampir mencapai 450.000 jiwa dan tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Provinsi Kalimantan Tengah. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat dengan banyaknya pendatang yang ingin mengadu nasib di Bumi Habaring Hurung tersebut.

Pertumbuhan penduduk yang pesat diikuti oleh peningkatan jumlah rumah dan kendaraan menuntut adanya antisipasi sejak dini. Oleh karena itu, penataan Kota Sampit sebagai ibu kota kabupaten perlu menjadi prioritas dalam penyusunan RPJMD selanjutnya. Peningkatan infrastruktur seperti perbaikan jalan dan gang, sistem drainase, penyediaan air bersih, pembangunan trotoar untuk pejalan kaki, serta penambahan ruang terbuka hijau dan penghijauan kawasan permukiman perlu diperkuat.

Selain itu, pengelolaan sampah secara terpadu dengan sistem daur ulang juga sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan kota. Penataan pasar, pertokoan, serta pedagang kaki lima yang mengganggu bahu jalan juga harus menjadi perhatian serius pemerintah.

"Jika dibiarkan berkembang tanpa pengaturan yang baik, hal ini akan semakin sulit ditata di masa depan dan dapat mengurangi kenyamanan dan keindahan kota," ujarnya.

Baca juga: Legislator Kotim: Perlu strategi mendukung lansia tetap sehat dan produktif

Ia melanjutkan, Kota Sampit perlu di rebranding atau memberikan citra baru sebagai kota yang nyaman bagi warganya sekaligus menjadi kerinduan untuk datang kembali bagi pelancong atau tamu yang pernah datang ke sini. Implementasi konsep Smart City (Kota Cerdas) juga diharapkan mampu mempercepat pelayanan publik secara transparan dan efektif, terutama dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Melalui penerapan Smart City, pemerintah dapat mengelola sumber daya lebih efisien dan memberikan informasi yang lebih tepat kepada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan tata kelola pemerintahan.

"Dengan langkah-langkah tersebut, Kota Sampit diharapkan dapat tumbuh menjadi pusat pertumbuhan regional yang maju sekaligus berkelanjutan demi kesejahteraan seluruh masyarakatnya," demikian Riskon.

Baca juga: Fraksi Golkar: Kembalikan kejayaan Kotim dalam berbagai aspek

Baca juga: Fraksi PKB Kotim: Pemda harus mampu tingkatkan kesejahteraan tenaga pendidik

Baca juga: Fraksi PDIP dorong Pemkab Kotim proaktif terkait hilirisasi sawit