PLN sukses tambah pelanggan golongan rumah tangga

id PLN sukses tambah pelanggan golongan rumah tangga, kalteng, Palangka raya, pln

PLN sukses tambah pelanggan golongan rumah tangga

Bantuan program Light Up The Dream kepada salah satu penerima manfaat di Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan. ANTARA/HO-PLN UID Kalselteng

Palangka Raya (ANTARA) - PT PLN (Persero) sukses mencatatkan penambahan pelanggan sebanyak 3,5 juta menjadi total 89,15 juta pelanggan di tahun 2023 yang mana penambahan pelanggan itu didominasi pada golongan rumah tangga.

"Keberhasilan ini pun turut mengantarkan PLN meraih keuntungan terbesar dalam sejarah perseroan dengan laba bersih sebesar Rp22,07 triliun pada tahun 2023," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Senin.

Dia menerangkan, capaian itu sekaligus mencetak hattrick rekor laba bersih tertinggi selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021.

Dia mengatakan, PLN secara konsisten melakukan transformasi dalam memberikan pelayanan terhadap pelanggan. PLN tidak hanya berfokus pada peningkatan supply listrik tetapi juga berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Pihaknya melakukan transformasi digital secara end-to-end dalam layanan pelanggan, sehingga membuat masyarakat semakin mudah mendapatkan akses listrik.

"Jika dahulu kami hanya berorientasi pada supply listrik, sekarang orientasi kami untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan," kata Darmawan.

Darmawan merinci pertumbuhan jumlah pelanggan disumbang paling besar dari tarif rumah tangga sebanyak 3.223.603, kemudian disusul tarif bisnis sebanyak 181.533 pelanggan.

Sementara itu penambahan pelanggan tarif sosial sebanyak 72.311 pelanggan, tarif pemerintahan 28.393 pelanggan, dan tarif industri 27.217 pelanggan.

Sehingga total pelanggan PLN sampai dengan 2023 sebesar 89.153.278 dengan rincian pelanggan rumah tangga sebanyak 81.551.325 pelanggan atau 91,47 persen dari total pelanggan.

Baca juga: PLN sigap amankan aset dan keselamatan masyarakat saat banjir Katingan

"Kemudian diikuti pelanggan tarif bisnis sebesar 4.706.947 pelanggan atau sebesar 5,28 persen dan pelanggan tarif sosial sebesar 1.993.101 atau sebesar 2,24 persen dari total keseluruhan pelanggan," katanya.

Sementara itu, total pelanggan golongan tarif pemerintahan sebanyak 595.941 atau sebesar 0,67 persen dari jumlah pelanggan dan tarif industri sebesar 206.770 atau sebesar 0,23 persen dari total pelanggan.

Darmawan mengatakan peningkatan jumlah pelanggan di tahun 2023 ditopang oleh kecepatan penyelesaian daftar tunggu pelanggan di mana pengendalian material distribusi utama (MDU) dan kecepatan eksekusi penyambungan menjadi kunci utamanya.

Dengan upaya ini, penyambungan pelanggan di tahun 2023 dapat terealisasi sebesar 3,5 juta sambungan pelanggan. Tren daftar tunggu tahun 2023 terus menurun.

"PLN berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, salah satu langkah yang dilakukan yaitu kecepatan penyambungan lebih baik dari tahun ke tahun dengan melakukan pengelolaan MDU, digitalisasi monitoring penyambungan melalui Virtual Command Center dan optimalisasi eksekusi penyambungan," katanya.

Dia menerangkan, pertumbuhan pelanggan dari golongan tarif rumah tangga juga didukung hadirnya program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang diinisiasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada keluarga prasejahtera yang tersebar di tanah air.

Sepanjang tahun 2023 PLN telah menyambung program BPBL secara gratis bagi 131.600 keluarga prasejahtera. PLN juga menginisiasi program Light Up the Dream yakni sambung baru secara gratis kepada keluarga prasejahtera. Program yang berasal dari donasi pegawai PLN ini telah berhasil menyambung 20.942 keluarga.

Berbagai strategi untuk peningkatan jumlah pelanggan ini berkontribusi pada peningkatan rasio elektrifikasi (RE) nasional menjadi 99,79 persen pada 2023 setelah sebelumnya RE Nasional menyentuh angka 99,63 persen di tahun 2022.

Baca juga: PLN hadirkan listrik sebagai penggerak roda ekonomi hingga pelosok negeri

Baca juga: Pendapatan PLN tumbuh signifikan capai Rp487 Triliun

Baca juga: PLN raih kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah