Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Berbeda dengan migrain, vertigo bukanlah nama penyakit. Vertigo adalah kumpulan dari beberapa gejala yang terjadi secara tiba-tiba dalam satu waktu tertentu. Lalu apa lagi perbedaan antara migrain dan vertigo? Simak jawabannya di sini.

1. Sensasi yang muncul

Migrain dan vertigo memang sama-sama menyerang kepala, tapi sensasi yang dirasakan saat serangan muncul berbeda.

Orang yang mengalami migrain akan merasakan sensasi sakit kepala yang berdenyut kencang atau rasa sakitnya seperti dihantam benda keras. Serangan sakit kepala akibat migrain biasanya berulang yang diikuti rasa nyeri parah dan sering membuat tidak berdaya. Migrain lebih sering terjadi di satu sisi kepala.

Selain itu, migrain bisa didahului dengan kemunculan gejala lain seperti mual, muntah, gangguan penglihatan hingga kesemutan bahkan kelemahan tubuh.

Sementara orang dengan vertigo akan merasakan sensasi kepala yang terus berputar atau kliyengan hebat dan terasa seperti akan jatuh. Vertigo juga membuat Anda hilang keseimbangan, mual, muntah, mengeluarkan keringat berlebih, sakit kepala, bahkan kadang disertai gerakan mata yang tidak normal (nistagmus ), rasa penuh di telinga dan telinga berdenging (tinnitus).

2. Berdasarkan penyebabnya

Penyebab migrain masih belum pasti, tapi faktor genetika dan lingkungan termasuk faktor penyebabnya. Migrain adalah gangguan neurologis turunan.

Selain itu, migrain disebabkan oleh aktivitas saraf yang tidak normal sehingga memicu sinyal rasa sakit di otak dan sinyal tersebut menyebar ke bagian saraf lainnya. Migrain juga dapat dipicu oleh banyak faktor seperti faktor hormonal, psikis, makanan, fisik, obat dan lingkungan.

Sementara, penyebab vertigo tergantung dari jenis vertigo. vertigo dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu vertigo perifer dan vertigo central (gangguan di pusat keseimbangan otak).

Penyebab vertigo perifer yang utama adalah gangguan pada telinga bagian dalam Anda, yang memengaruhi keseimbangan tubuh. Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab vertigo perifer yaitu:

  • Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)
  • Labirintitis, peradangan dan infeksi akibat virus atau bakteri yang menyerang area telinga bagian dalam.
  • Vestibular neuritis, peradangan yang terjadi pada bagian saraf telinga yang terhubung langsung dengan otak.
  • Penyakit Ménière, penyakit telinga bagian dalam yang langka, terkadang disertai dengan telinga yang terasa berdenging, serta kehilangan fungsi pendengaran selama kurun waktu tertentu.

Beberapa kondisi yang menjadi penyebab vertigo central antara lain migrain, multiple sclerosis, neuroma akustik, stroke, dan mengonsumsi beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan efek samping berupa gejala vertigo.


sumber:hellosehat.com


Pewarta : -
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024