Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Program Keluarga Berencana (KB) selama ini hanya banyak dipahami oleh masyarakat terkait dengan penggunaan alat kontrasepsi dan jargon dua anak cukup. Padahal program tersebut bertujuan untuk mewujudkan keluarga yang lebih sejahtera.

"KB sebenarnya hanya salah satu upaya untuk menciptakan keluarga sejahtera, yakni melalui perencanaan keluarga,” kata Direktur Bina Kesertaan Keluarga Berencana Jalur Swasta BKKBN Pusat, drg Widwiono, di Palangka Raya, Sabtu lalu.

Hal itu disampaikannya dalam acara Integrasi Pelayanan KB Kesehatan Reproduksi Berkualitas Era JKN Bersama Mitra Kerja, di Kompleks Asabri III Kelurahan Sabaru, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya.

Widwiono menjelaskan, selama ini pemerintah terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara komprehensif, tak terkecuali pelayanan KB dan kontrasepsi.

"Mengingat pelayanan kontrasepsi itu sudah menjadi salah satu kebutuhan dasar hidup, layaknya kebutuhan untuk memperoleh sandang, pangan dan papan bagi setiap keluarga," ujarnya.

Hal itu juga dipertegas Anggota Komisi IX DPR RI, Hang Ali Saputra Syah Pahan yakni legislatif mendukung sepenuhnya upaya pengelolaan dan peningkatan pelayanan KB untuk masyarakat.

"Dengan adanya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini, kami terus mendorong agar ke depan semua jenis pelayanan kontrasepsi untuk program KB bisa menjadi paket manfaat yang diberikan oleh BPJS Kesehatan," ujarnya.

Hang Ali mengatakan meskipun telah berjalan puluhan tahun, namun hingga saat ini masih cukup banyak yang salah kaprah menilai program KB. Hal itu juga menjadi tantangan bagi para penyuluh KB dan posyandu untuk memberikan pengertian dan kesadaran terhadap masyarakat, terutama dalam upaya menjaga kesehatan keluarga.

"Misalnya saja, memberikan pengertian bagaimana pemenuhan gizi berimbang dalam keluarga, ini terkadang susah-susah gampang. Hal itu dapat digambarkan dengan contoh bahwa sebagian besar masyarakat banyak hanya memahami yang penting makanannya enak, tapi tidak mengetahui apakah gizinya seimbang atau tidak,” jelasnya.

Integrasi Pelayanan KB Kesehatan Reproduksi Berkualitas Era JKN Bersama Mitra Kerja, itu diikuti sebanyak 250 peserta yang merupakan kader posyandu, penyuluh KB serta warga yang berasal dari beberapa kelurahan se Kecamatan Sabangau.

Hadir pula Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, Satyawati Wijayakusuma, Camat Sabangau, Lurah Sabaru serta perwakila Polsek dan Koramil.

Baca juga: BKBBN Kalteng perkuat program kependudukan tingkatkan kualitas keluarga
 

Pewarta : -
Editor : Rachmat Hidayat
Copyright © ANTARA 2024