Chicago (Antaranews Kalteng) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melonjak ke tingkat tertinggi sejak Juni tahun lalu pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS mencatat penurunan tajam dan investor mengamati gejolak geopolitik.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari, melonjak 18,30 dolar AS atau 1,43 persen, menjadi menetap di 1.298,10 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,71 persen menjadi 95,86 pada pukul 18.30 GMT.

Dolar AS jatuh pada perdagangan Jumat (25/1) di tengah kenaikan mata uang pound Inggris, dikutip dari Xinhua.

Sterling telah melonjak hampir dua persen terhadap dolar AS minggu ini, menjelang pemungutan suara atas berbagai amandemen terhadap rencana Brexit Perdana Menteri Theresa May, ketika para pedagang berspekulasi bahwa peluang Brexit tanpa kesepakatan mungkin berkurang.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi para investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 39,90 sen atau 2,61 persen, menjadi menetap di 15,699 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April bertambah 13,30 dolar AS atau 1,65 persen, menjadi ditutup pada 818,30 dolar per ounce.

Pewarta : Apep Suhendar
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024