Jakarta (ANTARA) - Chelsea telah menawarkan konseling kepada pemain sayap remaja mereka Callum Hudson-Odoi setelah ia dua kali menjadi korban tindakan rasialisme dalam kurun waktu 11 hari.
Klub Inggris tersebut melaporkan bahwa pemain berusia 18 tahun itu menjadi target aksi rasialisme saat Chelsea menang atas Dynamo Kiev di Liga Europa pada 14 Maret, yang kini dalam penyelidikan UEFA.
Hudson-Odoi juga adalah salah satu dari beberapa pemain timnas Inggris yang diejek secara rasial saat tim mereka menang 5-1 atas Montenegro, Selasa dini hari WIB.
Mengetahui hal tersebut, pelatih timnas Inggris Gareth Southgate juga telah berkomunikasi dengan para pemainnya.
Hudson-Odoi menjelaskan bahwa aksi para pendukung Montenegro (juga menargetkan Danny Rose dan Raheem Sterling) sebagai "tidak dapat diterima."
Pemain muda itu terlihat merespons aksi rasial tersebut dengan baik, tetapi akan tetap ditawarkan berbagai dukungan bila ia membutuhkannya.
UEFA mengatakan "proses disipliner" telah dibuka terhadap Montenegro atas sebuat tuduhan "perilaku rasial."
"Ketika Anda mendengar hal-hal seperti itu dari para penggemar, itu adalah tindakan tidak benar dan tidak dapat diterima. Semoga UEFA menanganinya dengan benar," kata pemain incaran banyak klub-klub elite Eropa tersebut yang dikutip BBC.
"Saya dan (Danny) Rosey mendengar mereka menirukan suara monyet - kita hanya harus tetap fokus dan menjaga mental yang kuat.
Klub Inggris tersebut melaporkan bahwa pemain berusia 18 tahun itu menjadi target aksi rasialisme saat Chelsea menang atas Dynamo Kiev di Liga Europa pada 14 Maret, yang kini dalam penyelidikan UEFA.
Hudson-Odoi juga adalah salah satu dari beberapa pemain timnas Inggris yang diejek secara rasial saat tim mereka menang 5-1 atas Montenegro, Selasa dini hari WIB.
Mengetahui hal tersebut, pelatih timnas Inggris Gareth Southgate juga telah berkomunikasi dengan para pemainnya.
Hudson-Odoi menjelaskan bahwa aksi para pendukung Montenegro (juga menargetkan Danny Rose dan Raheem Sterling) sebagai "tidak dapat diterima."
Pemain muda itu terlihat merespons aksi rasial tersebut dengan baik, tetapi akan tetap ditawarkan berbagai dukungan bila ia membutuhkannya.
UEFA mengatakan "proses disipliner" telah dibuka terhadap Montenegro atas sebuat tuduhan "perilaku rasial."
"Ketika Anda mendengar hal-hal seperti itu dari para penggemar, itu adalah tindakan tidak benar dan tidak dapat diterima. Semoga UEFA menanganinya dengan benar," kata pemain incaran banyak klub-klub elite Eropa tersebut yang dikutip BBC.
"Saya dan (Danny) Rosey mendengar mereka menirukan suara monyet - kita hanya harus tetap fokus dan menjaga mental yang kuat.