Sampit (ANTARA) - Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah memiliki destinasi wisata baru yaitu pantai Desa Satiruk Kecamatan Pulau Hanaut yang diproyeksikan menjadi objek wisata andalan baru kabupaten setempat.
"Potensi pantainya, mohon maaf saja, ini lebih bagus lagi dibanding Pantai Ujung Pandaran. Di sana juga ada peternakan sapi yang pengelolaannya cukup unik. Makanya pembangunan infrastruktur ke kawasan itu menjadi perhatian kami supaya mudah dijangkau," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Senin.
Selama ini orang mengenal objek wisata pantai andalan Kotawaringin Timur adalah Pantai Ujung Pandaran di Kecamatan Teluk Sampit. Namun belum banyak yang mengetahui ternyata ada pantai lain yang potensinya lebih besar untuk dikembangkan yaitu pantai di Desa Satiruk.
Potensi Pantai Satiruk memang belum tergali karena aksesnya masih sulit. Namun bagi pehobi tantangan, objek wisata ini justru akan memberi pengalaman menarik.
Kecamatan Pulau Hanaut merupakan satu dari dua kecamatan di Kotawaringin Timur yang masih terisolasi jalan darat karena letaknya di kawasan seberang, terpisah Sungai Mentaya. Jalan penghubung antardesa masih sangat terbatas hanya untuk kendaraan roda dua sehingga masyarakat lebih mengandalkan transportasi sungai.
Untuk mencapai Desa Satiruk, perjalanan darat sekitar satu jam dari Sampit menuju dermaga Pasar Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, kemudian dilanjutkan perjalanan menggunakan perahu motor sekitar satu jam hingga sampai ke Desa Satiruk.
Sampai di pusat desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan ini, pengunjung sudah bisa menikmati pantai indah. Pantainya masih sangat alami, tidak terjamah abrasi pantai seperti yang terjadi di Pantai Ujung Pandaran.
Jika ingin menikmati pantai yang lebih indah lagi, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menyisir laut sekitar satu jam menuju kampung atau Dusun Cemeti. Perjalanan cukup menguji adrenalin karena jalur yang dilalui terkenal dengan gelombang tinggi yang sudah sering menyebabkan kecelakaan sehingga diperlukan kehati-hatian dan tidak memaksakan diri jika cuaca sedang tidak bersahabat.
Pantai di kampung yang dikelilingi air ini sangat indah dengan pasirnya yang bersih dan rimbun pohon pinus. Kehidupan masyarakatnya yang masih sangat sederhana juga akan memberikan kesan mendalam bagi wisatawan untuk selalu belajar mensyukuri hidup.
Kampung ini belum terjangkau signal jaringan telepon seluler sehingga wisatawan benar-benar disuguhi suasana yang alami. Namun semua itu sebanding dengan keindahan alamnya yang masih sangat asli.
Akhir pekan lalu, Supian berkunjung ke Desa Satiruk bersama Sekretaris Daerah Halikinnor dan pejabat lainnya. Mereka disambut Camat Pulau Hanaut H Eddy Mashami dan Kepala Desa Satiruk Asra serta masyarakat setempat.
Supian dan rombongan memilih menyeberang ke pusat kecamatan, kemudian menggunakan sepeda motor trail menuju Desa Satiruk. Selain ingin merasakan sensasi tantangannya, perjalanan yang merupakan bagian program 'Maja Lewu' atau berkunjung ke kampung itu untuk mengetahui kondisi infrastruktur setempat sehingga menjadi bahan dalam perencanaan pembangunan.
"Ini bisa menjadi objek wisata yang bisa mengangkat perekonomian di desa itu dan daerah-daerah yang dilalui nantinya. Potensi ini akan kami kembangkan," ujar Supian.
Saat ini pemerintah daerah sedang membangun jalan dari jembatan di Desa Cempaka Mulia Timur Kecamatan Cempaga melintasi Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut. Jalan yang berujung di perbatasan Kabupaten Katingan itu akan membuka keterisolasian yang selama ini dialami masyarakat di dua kecamatan tersebut.
Supian berharap pembangunan jalan yang didanai dengan sistem multi years atau tahun jamak itu berjalan lancar. Harapannya, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat, serta potensi pantai Desa Satiruk juga bisa dikembangkan menjadi objek wisata andalan daerah.
"Potensi pantainya, mohon maaf saja, ini lebih bagus lagi dibanding Pantai Ujung Pandaran. Di sana juga ada peternakan sapi yang pengelolaannya cukup unik. Makanya pembangunan infrastruktur ke kawasan itu menjadi perhatian kami supaya mudah dijangkau," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Senin.
Selama ini orang mengenal objek wisata pantai andalan Kotawaringin Timur adalah Pantai Ujung Pandaran di Kecamatan Teluk Sampit. Namun belum banyak yang mengetahui ternyata ada pantai lain yang potensinya lebih besar untuk dikembangkan yaitu pantai di Desa Satiruk.
Potensi Pantai Satiruk memang belum tergali karena aksesnya masih sulit. Namun bagi pehobi tantangan, objek wisata ini justru akan memberi pengalaman menarik.
Kecamatan Pulau Hanaut merupakan satu dari dua kecamatan di Kotawaringin Timur yang masih terisolasi jalan darat karena letaknya di kawasan seberang, terpisah Sungai Mentaya. Jalan penghubung antardesa masih sangat terbatas hanya untuk kendaraan roda dua sehingga masyarakat lebih mengandalkan transportasi sungai.
Untuk mencapai Desa Satiruk, perjalanan darat sekitar satu jam dari Sampit menuju dermaga Pasar Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, kemudian dilanjutkan perjalanan menggunakan perahu motor sekitar satu jam hingga sampai ke Desa Satiruk.
Sampai di pusat desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan ini, pengunjung sudah bisa menikmati pantai indah. Pantainya masih sangat alami, tidak terjamah abrasi pantai seperti yang terjadi di Pantai Ujung Pandaran.
Jika ingin menikmati pantai yang lebih indah lagi, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menyisir laut sekitar satu jam menuju kampung atau Dusun Cemeti. Perjalanan cukup menguji adrenalin karena jalur yang dilalui terkenal dengan gelombang tinggi yang sudah sering menyebabkan kecelakaan sehingga diperlukan kehati-hatian dan tidak memaksakan diri jika cuaca sedang tidak bersahabat.
Pantai di kampung yang dikelilingi air ini sangat indah dengan pasirnya yang bersih dan rimbun pohon pinus. Kehidupan masyarakatnya yang masih sangat sederhana juga akan memberikan kesan mendalam bagi wisatawan untuk selalu belajar mensyukuri hidup.
Kampung ini belum terjangkau signal jaringan telepon seluler sehingga wisatawan benar-benar disuguhi suasana yang alami. Namun semua itu sebanding dengan keindahan alamnya yang masih sangat asli.
Akhir pekan lalu, Supian berkunjung ke Desa Satiruk bersama Sekretaris Daerah Halikinnor dan pejabat lainnya. Mereka disambut Camat Pulau Hanaut H Eddy Mashami dan Kepala Desa Satiruk Asra serta masyarakat setempat.
Supian dan rombongan memilih menyeberang ke pusat kecamatan, kemudian menggunakan sepeda motor trail menuju Desa Satiruk. Selain ingin merasakan sensasi tantangannya, perjalanan yang merupakan bagian program 'Maja Lewu' atau berkunjung ke kampung itu untuk mengetahui kondisi infrastruktur setempat sehingga menjadi bahan dalam perencanaan pembangunan.
"Ini bisa menjadi objek wisata yang bisa mengangkat perekonomian di desa itu dan daerah-daerah yang dilalui nantinya. Potensi ini akan kami kembangkan," ujar Supian.
Saat ini pemerintah daerah sedang membangun jalan dari jembatan di Desa Cempaka Mulia Timur Kecamatan Cempaga melintasi Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut. Jalan yang berujung di perbatasan Kabupaten Katingan itu akan membuka keterisolasian yang selama ini dialami masyarakat di dua kecamatan tersebut.
Supian berharap pembangunan jalan yang didanai dengan sistem multi years atau tahun jamak itu berjalan lancar. Harapannya, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat, serta potensi pantai Desa Satiruk juga bisa dikembangkan menjadi objek wisata andalan daerah.