Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah Slamet Winaryo menjelaskan, jumlah SMP yang menggelar ujian nasional kertas dan pensil (UNKP) tahun 2019, masih lebih banyak jika dibandingkan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
"SMP di Kalteng masih lebih banyak melaksanakan UNKP dibandingkan UNBK, namun khusus MTs semuanya digelar dengan sistem UNBK," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Dari sekitar 800 lebih SMP sederajat di Kalteng, Slamet tidak bisa menjelaskan secara rinci, terkait jumlah keseluruhan SMP yang melaksanakan UNKP maupun UNBK. Hanya saja ia memastikan kesiapan seluruh sekolah untuk menggelar ujian sudah maksimal.
Belum semua SMP bisa menggelar UNBK, disebabkan masih terbatasnya unit komputer serta sarana pendukung lainnya, seperti ketersediaan listrik dan jaringan internet di sejumlah sekolah, khususnya di wilayah pelosok.
Namun berbeda dengan SMP, MTs yang dibawahi langsung Kantor Wilayah Kementerian Agama setempat mampu melaksanakan UNBK seratus persen, dikarenakan jumlahnya yang tidak terlalu banyak.
Sementara itu, sekitar satu minggu yang lalu, soal dan kelengkapan lainnya terkait kebutuhan UNKP sudah didistribusikan ke Dinas Pendidikan yang ada di kabupaten/kota. Pendistribusian tersebut mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian.
"Pendistribusian kami lakukan lebih awal, sebab jarak tempuh antara ibukota provinsi dengan kabupaten/kota cukup jauh. Hal ini sebagai langkah antisipasi agar tidak adanya keterlambatan pengiriman," ungkapnya.
Nantinya menjelang pelaksanaan ujian, barulah pendistribusian kembali dilanjutkan ke masing-masing sekolah. Semua tahapan yang pihaknya lakukan tersebut, sudah sesuai aturan yang berlaku.
Kemudian untuk SMP yang menggelar UNBK, juga sudah dilakukan persiapan secara matang. Melalui dinas yang ada di kabupaten/kota semuanya sudah disiapkan dan dilakukan evaluasi sebelum nantinya ujian digelar pada 22-25 April 2019.
"Apalagi ini merupakan agenda rutin di setiap tahunnya oleh masing-masing sekolah. Jadi semua pihak sudah memahami apa yang harus dipersiapkan dan potensi kendala yang harus diantisipasi," jelas Slamet.
"SMP di Kalteng masih lebih banyak melaksanakan UNKP dibandingkan UNBK, namun khusus MTs semuanya digelar dengan sistem UNBK," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Dari sekitar 800 lebih SMP sederajat di Kalteng, Slamet tidak bisa menjelaskan secara rinci, terkait jumlah keseluruhan SMP yang melaksanakan UNKP maupun UNBK. Hanya saja ia memastikan kesiapan seluruh sekolah untuk menggelar ujian sudah maksimal.
Belum semua SMP bisa menggelar UNBK, disebabkan masih terbatasnya unit komputer serta sarana pendukung lainnya, seperti ketersediaan listrik dan jaringan internet di sejumlah sekolah, khususnya di wilayah pelosok.
Namun berbeda dengan SMP, MTs yang dibawahi langsung Kantor Wilayah Kementerian Agama setempat mampu melaksanakan UNBK seratus persen, dikarenakan jumlahnya yang tidak terlalu banyak.
Sementara itu, sekitar satu minggu yang lalu, soal dan kelengkapan lainnya terkait kebutuhan UNKP sudah didistribusikan ke Dinas Pendidikan yang ada di kabupaten/kota. Pendistribusian tersebut mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian.
"Pendistribusian kami lakukan lebih awal, sebab jarak tempuh antara ibukota provinsi dengan kabupaten/kota cukup jauh. Hal ini sebagai langkah antisipasi agar tidak adanya keterlambatan pengiriman," ungkapnya.
Nantinya menjelang pelaksanaan ujian, barulah pendistribusian kembali dilanjutkan ke masing-masing sekolah. Semua tahapan yang pihaknya lakukan tersebut, sudah sesuai aturan yang berlaku.
Kemudian untuk SMP yang menggelar UNBK, juga sudah dilakukan persiapan secara matang. Melalui dinas yang ada di kabupaten/kota semuanya sudah disiapkan dan dilakukan evaluasi sebelum nantinya ujian digelar pada 22-25 April 2019.
"Apalagi ini merupakan agenda rutin di setiap tahunnya oleh masing-masing sekolah. Jadi semua pihak sudah memahami apa yang harus dipersiapkan dan potensi kendala yang harus diantisipasi," jelas Slamet.