Mekkah (ANTARA) - Salat khusuf saat gerhana bulan terjadi dilaksanakan selama hampir satu jam di Masjidil Haram dan diikuti oleh jamaah yang datang dalam rangkaian ibadah haji mereka dari seluruh dunia.
Salat gerhana di Masjidil Haram dilaksanakan sebanyak dua rakaat selama hampir satu jam yakni dimulai pada hari Selasa (16/7) pukul 23.20 hingga Rabu (17/7) pukul 00.15 waktu Saudi.
Fenomena astronomi ini menjadi perhatian jamaah haji yang sedang dalam rangkaian menunaikan ibadah di Masjidil Haram.
Fenomena alam ini sudah tampak di langit Kakbah sejak Selasa tengah malam, 16 Juli 2019, pukul 23.02 waktu Arab Saudi.
Masjidil Haram secara khusus menggelar Salat Khusyufulqamar atau Salat Gerhana Bulan, yang diikuti jamaah dari berbagai penjuru dunia dengan imam sekaligus khatib Syeikh Abdullah bin Awwad Al Juhani.
Di awal rakaat, Imam Masjidil Haram itu membaca Surat Hud kemudian dilanjutkan dengan surat lain di rakaat kedua.
Kemudian setelah tahiyat akhir di rakaat kedua, Imam berdiri dan sujud tilawah hingga total waktu salat gerhana di Masjidil Haram ini berlangsung hampir sekitar 1 jam.
Imam kemudian melanjutkannya dengan khutbah singkat dan Syeikh Al Juhani menyampaikan bahwa fenomena gerhana bulan ini merupakan bukti kekuasaan Allah, dan semuanya termaktub dalam Alquran sehingga sebagai orang beriman wajib mengimani kebesaran Allah.
Pelaksanaan salat khusyufulqamar ini tidak lantas menghentikan jamaah yang sedang tawaf di Kakbah saat melaksanakan umrah wajib.
Jadi meskipun sebagian jamaah mengikuti salat, tapi sebagian lain tetap melaksanakan umrah. Hal itu karena tawaf di Masjidil Haram, hanya akan berhenti saat dilaksanakannya salat wajib.
Usai melaksanakan salat, para jamaah banyak yang menengadah menatap langit. Gerhana bulan sebagian ini tampak jelas terlihat di sisi kiri Zamzam Tower.
Berdasarkan informasi dari Kepala LAPAN Thomas Jamaluddin, gerhana bulan sebagian ini terlihat di Kota Mekkah sejak pukul 23.02 hingga pukul 01.59 waktu setempat.
"Ini yang kedua, 21 Januari tahun 2019 ada gerhana bulan total, tetapi tidak teramati di Indonesia," kata Thomas melalui pesan singkatnya kepada Tim Media Center Haji.
Fenomena alam ini tak ingin dilewatkan begitu saja bagi para jamaah yang tengah beribadah di Masjidil Haram.
Usai menunaikan shalat khyusuf, mereka lanjutkan dengan berzikir dan membaca Alquran dan juga yang melanjutkan salat sunnah sambil menantikan datangnya salat subuh.
Salat gerhana di Masjidil Haram dilaksanakan sebanyak dua rakaat selama hampir satu jam yakni dimulai pada hari Selasa (16/7) pukul 23.20 hingga Rabu (17/7) pukul 00.15 waktu Saudi.
Fenomena astronomi ini menjadi perhatian jamaah haji yang sedang dalam rangkaian menunaikan ibadah di Masjidil Haram.
Fenomena alam ini sudah tampak di langit Kakbah sejak Selasa tengah malam, 16 Juli 2019, pukul 23.02 waktu Arab Saudi.
Masjidil Haram secara khusus menggelar Salat Khusyufulqamar atau Salat Gerhana Bulan, yang diikuti jamaah dari berbagai penjuru dunia dengan imam sekaligus khatib Syeikh Abdullah bin Awwad Al Juhani.
Di awal rakaat, Imam Masjidil Haram itu membaca Surat Hud kemudian dilanjutkan dengan surat lain di rakaat kedua.
Kemudian setelah tahiyat akhir di rakaat kedua, Imam berdiri dan sujud tilawah hingga total waktu salat gerhana di Masjidil Haram ini berlangsung hampir sekitar 1 jam.
Imam kemudian melanjutkannya dengan khutbah singkat dan Syeikh Al Juhani menyampaikan bahwa fenomena gerhana bulan ini merupakan bukti kekuasaan Allah, dan semuanya termaktub dalam Alquran sehingga sebagai orang beriman wajib mengimani kebesaran Allah.
Pelaksanaan salat khusyufulqamar ini tidak lantas menghentikan jamaah yang sedang tawaf di Kakbah saat melaksanakan umrah wajib.
Jadi meskipun sebagian jamaah mengikuti salat, tapi sebagian lain tetap melaksanakan umrah. Hal itu karena tawaf di Masjidil Haram, hanya akan berhenti saat dilaksanakannya salat wajib.
Usai melaksanakan salat, para jamaah banyak yang menengadah menatap langit. Gerhana bulan sebagian ini tampak jelas terlihat di sisi kiri Zamzam Tower.
Berdasarkan informasi dari Kepala LAPAN Thomas Jamaluddin, gerhana bulan sebagian ini terlihat di Kota Mekkah sejak pukul 23.02 hingga pukul 01.59 waktu setempat.
"Ini yang kedua, 21 Januari tahun 2019 ada gerhana bulan total, tetapi tidak teramati di Indonesia," kata Thomas melalui pesan singkatnya kepada Tim Media Center Haji.
Fenomena alam ini tak ingin dilewatkan begitu saja bagi para jamaah yang tengah beribadah di Masjidil Haram.
Usai menunaikan shalat khyusuf, mereka lanjutkan dengan berzikir dan membaca Alquran dan juga yang melanjutkan salat sunnah sambil menantikan datangnya salat subuh.