BMKG: Gerhana Matahari hibrid di Kalteng berlangsung 2 jam 48 menit

id bmkg kalteng,bmkg tjilik riwut,kalteng,palangka raya,gerhana matahari hibrid

BMKG: Gerhana Matahari hibrid di Kalteng berlangsung 2 jam 48 menit

Tangkapan layar - Ilustrasi gerhana matahari hibrid yang bisa diamati di Bali, Selasa (18/4/2023) (ANTARA/Instagram/@bmkgbali)

Jangan melihat proses gerhana secara langsung, karena radiasi yang ditimbulkan dapat merusak mata
Palangka Raya (ANTARA) - Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya, Chandra Mukti mengatakan fenomena gerhana Matahari hibrid dapat dilihat di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (20/4), selama 2 jam 48 menit.

"Secara umum, durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Tengah rata-rata adalah 2 jam 48 menit," katanya di Palangka Raya, Rabu malam.

Dia mengatakan gerhana di Kalimantan Tengah akan dimulai pada pukul 09.39 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 11.00 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 12.38 WIB.

"Gerhana yang teramati dari Kalimantan Tengah adalah gerhana matahari sebagian dan puncak gerhana terjadi pada pukul 11.00 WIB," kata Chandra.

Dia mengingatkan seluruh masyarakat di Kalteng untuk tidak melihat secara langsung ke arah Matahari ketika proses gerhana berlangsung, karena hal ini bisa merusak organ mata

"Jangan melihat proses gerhana secara langsung, karena radiasi yang ditimbulkan dapat merusak mata, sehingga jika akan melihat, maka harus menggunakan kaca mata khusus yang dapat memfilter," katanya.

Dia menerangkan gerhana Matahari hibrid terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.

Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.

Gerhana Matahari hibrid terdiri atas dua tipe, yakni gerhana Matahari cincin dan gerhana Matahari total.

"Gerhana Matahari hibrid termasuk fenomena cukup langka, namun sangat dianjurkan tidak dilihat secara langsung. Untuk itu, jika masyarakat ingin melihat peristiwa tersebut, maka bisa mengikuti melalui streaming live yang disiapkan BMKG, yakni di laman https://gerhana.bmkg.go.id," katanya.