Palangka Raya (ANTARA) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FISIPOL UMP) mulai semester ganjil 2019/2020 membuka perkuliahan kelas rintisan internasional, sebagai upaya menyiapkan mahasiswa berprespektif global yang menjadi tuntutan dalam pergaulan antar negara saat ini hingga ke depan.
FISIPOL yang pertama memulai pembukaan kelas rintisan internasional untuk mengimbangi terus berkembangnya kerja sama akademik UMP dengan banyak Negara, kata Kepala Kantor Urusan Internasional UMP Hendri,M.Pd kepada Antara di Palangka Raya, Selasa.
Untuk tahap awal kelas rintisan internasional FISIPOL UMP berupa penyelenggaraan perkuliahan kelas regular dengan dua bahasa yaitu Bahasa Inggris untuk bidang ilmu dan juga Bahasa Arab untuk mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
Kelas rintisan internasional FISIPOL UMP dipersiapkan untuk penyelenggaraan kelas internasional yang sudah berjalan penuh seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Kelas internasional penuh nantinya berupa program Joint Degree (2+2), program transfer kredit (3+1) dan juga program transfer kredit (1 semester). Bekerja sama dengan universitas mitra di banyak negara.
"Mahasiswa FISIPOL UMP nantinya bisa melakukan studi ke luar negeri dan juga sebaliknya mahasiswa dari universitas mitra dari banyak negara bisa melakukan studi di FISIPOL UMP," ucap Hendri didampingi Pejabat Penghubung Utama Mitra Internasional UMP, Rakhdinda Dwi Artha Qairi yang juga calon Master Prodi Magister Administrasi Publik (MAP) UMP itu.
Baca juga: UMP - Pemkab Sukamara tingkatkan kualifikasi pendidikan ASN
Sementara Kepala Lembaga Kajian dan Pengembangan Kerja sama FISIPOL UMP, Novianto Eko Wibowo,M.AP selaku pengelola kelas internasional mengatakan, program percontohan kelas rintisan internasional awal ini dibuka bagi setiap mahasiswa baru program strata satu atau sarjana Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.
Pembukaan kelas rintisan internasional sebagai langkah untuk mengimbangi terus bertambahnya peluang dan minat mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan lapangan ke luar negeri yang dirintis sejak tahun 2015.
Kita terus tambah negara yang menjadi tujuan kuliah lapangan mahasiswa, dari selama ini di kawasan Asia Tenggara maka mulai tahun 2019 negara tempat belajar perbandingan sistem administrasi negara dan komunikasi internasional juga diarahkan ke kawasan Asia Selatan, ucap peserta program Doktoral FISIP Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Untuk penyelenggaraan perkuliahan rintisan kelas internasional bagi mahasiswa baru S1 Prodi Ilmu Administrasi Negara dan Prodi Ilmu Komunikasi segera disiapkan sarana dan prasarana serta suasana kelas bernuansa internasional.
Bagi mahasiswa peserta program perkuliahan rintisan kelas internasional tidak dikenakan biaya tambahan dari ketentuan SPP yang telah ditetapkan pada SK Rektor UMP tahun 2019. Adapun kebutuhan biaya yang diperlukan penyelenggaraan kelas baru tersebut disubsidi dari anggaran operasional FISIPOL UMP, ucap Kabag Keuangan FISIPOL UMP Noor Asiah.
Baca juga: FISIPOL UM Palangkaraya perluas kuliah lapangan ke berbagai negara
Sedangkan bagi mahasiswa peserta program kuliah lapangan luar negeri untuk biaya transportasi dari Palangka Raya hingga Negara tujuan (pp) dibebankan kepada mahasiswa.
Namun sedang disiapkan formulasi semacam dana tabungan mahasiswa sejak semester awal dan diperhitungkan pada semester 5 atau 6 sudah bisa berangkat ke luar negeri, ucap Sarah panggilan akbar Noor Asiah yang juga calon Master Program MAP FISIPOL UMP.
Wakil Rektor UMP membidangi kerja sama Ika Safitri Windiarti, S.T., M.Eng., Ph.D dijadwalkan, Kamis(1/8) melepas 19 mahasiswa FISIPOL UMP yang mengikuti program kuliah lapangan luar negeri selama satu bulan di sejumlah KBRI dan Konjen di sejumlah negara di Benua Asia.
Ke-19 mahasiswa peserta kuliah lapangan ke luar negeri tersebut akan diberangkatkan secera bergelombang mulai 4 Agustus hingga Oktober 2019 dengan penempatan Kuala Lumpur Ibu kota Negara Malaysia, Negara Bagian Johor Baru dan Negara Bagian Kinabalu di Malaysia, Bangkok Ibu kota Negara Thailand dan di Provinsi Pattani di Thailand Selatan, serta Mumbai India dan kawasan India Selatan.
Baca juga: UMP siap wujudkan program Pemkab Sukamara satu sarjana setiap rumah
FISIPOL yang pertama memulai pembukaan kelas rintisan internasional untuk mengimbangi terus berkembangnya kerja sama akademik UMP dengan banyak Negara, kata Kepala Kantor Urusan Internasional UMP Hendri,M.Pd kepada Antara di Palangka Raya, Selasa.
Untuk tahap awal kelas rintisan internasional FISIPOL UMP berupa penyelenggaraan perkuliahan kelas regular dengan dua bahasa yaitu Bahasa Inggris untuk bidang ilmu dan juga Bahasa Arab untuk mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
Kelas rintisan internasional FISIPOL UMP dipersiapkan untuk penyelenggaraan kelas internasional yang sudah berjalan penuh seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Kelas internasional penuh nantinya berupa program Joint Degree (2+2), program transfer kredit (3+1) dan juga program transfer kredit (1 semester). Bekerja sama dengan universitas mitra di banyak negara.
"Mahasiswa FISIPOL UMP nantinya bisa melakukan studi ke luar negeri dan juga sebaliknya mahasiswa dari universitas mitra dari banyak negara bisa melakukan studi di FISIPOL UMP," ucap Hendri didampingi Pejabat Penghubung Utama Mitra Internasional UMP, Rakhdinda Dwi Artha Qairi yang juga calon Master Prodi Magister Administrasi Publik (MAP) UMP itu.
Baca juga: UMP - Pemkab Sukamara tingkatkan kualifikasi pendidikan ASN
Sementara Kepala Lembaga Kajian dan Pengembangan Kerja sama FISIPOL UMP, Novianto Eko Wibowo,M.AP selaku pengelola kelas internasional mengatakan, program percontohan kelas rintisan internasional awal ini dibuka bagi setiap mahasiswa baru program strata satu atau sarjana Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.
Pembukaan kelas rintisan internasional sebagai langkah untuk mengimbangi terus bertambahnya peluang dan minat mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan lapangan ke luar negeri yang dirintis sejak tahun 2015.
Kita terus tambah negara yang menjadi tujuan kuliah lapangan mahasiswa, dari selama ini di kawasan Asia Tenggara maka mulai tahun 2019 negara tempat belajar perbandingan sistem administrasi negara dan komunikasi internasional juga diarahkan ke kawasan Asia Selatan, ucap peserta program Doktoral FISIP Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Untuk penyelenggaraan perkuliahan rintisan kelas internasional bagi mahasiswa baru S1 Prodi Ilmu Administrasi Negara dan Prodi Ilmu Komunikasi segera disiapkan sarana dan prasarana serta suasana kelas bernuansa internasional.
Bagi mahasiswa peserta program perkuliahan rintisan kelas internasional tidak dikenakan biaya tambahan dari ketentuan SPP yang telah ditetapkan pada SK Rektor UMP tahun 2019. Adapun kebutuhan biaya yang diperlukan penyelenggaraan kelas baru tersebut disubsidi dari anggaran operasional FISIPOL UMP, ucap Kabag Keuangan FISIPOL UMP Noor Asiah.
Baca juga: FISIPOL UM Palangkaraya perluas kuliah lapangan ke berbagai negara
Sedangkan bagi mahasiswa peserta program kuliah lapangan luar negeri untuk biaya transportasi dari Palangka Raya hingga Negara tujuan (pp) dibebankan kepada mahasiswa.
Namun sedang disiapkan formulasi semacam dana tabungan mahasiswa sejak semester awal dan diperhitungkan pada semester 5 atau 6 sudah bisa berangkat ke luar negeri, ucap Sarah panggilan akbar Noor Asiah yang juga calon Master Program MAP FISIPOL UMP.
Wakil Rektor UMP membidangi kerja sama Ika Safitri Windiarti, S.T., M.Eng., Ph.D dijadwalkan, Kamis(1/8) melepas 19 mahasiswa FISIPOL UMP yang mengikuti program kuliah lapangan luar negeri selama satu bulan di sejumlah KBRI dan Konjen di sejumlah negara di Benua Asia.
Ke-19 mahasiswa peserta kuliah lapangan ke luar negeri tersebut akan diberangkatkan secera bergelombang mulai 4 Agustus hingga Oktober 2019 dengan penempatan Kuala Lumpur Ibu kota Negara Malaysia, Negara Bagian Johor Baru dan Negara Bagian Kinabalu di Malaysia, Bangkok Ibu kota Negara Thailand dan di Provinsi Pattani di Thailand Selatan, serta Mumbai India dan kawasan India Selatan.
Baca juga: UMP siap wujudkan program Pemkab Sukamara satu sarjana setiap rumah