Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah secara bertahap membentuk Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di setiap kecamatan.
"Kita harus tetap waspada karena prediksi BMKG, kemarau terjadi hingga Oktober nanti makanya status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan ditetapkan sampai 30 Oktober nanti," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Muhammad Yusuf di Sampit, Selasa.
Dari 17 kecamatan yang ada di Kotawaringin Timur, sebagian besar termasuk rawan kebakaran lahan. Seperti dua bulan terakhir, kebakaran lahan umumnya terjadi di Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang, serta kawasan selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.
Selasa pagi, Yusuf memimpin pembentukan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kecamatan Kota Besi, Cempaga dan Cempaga Hulu yang acaranya dipusatkan di Kecamatan Cempaga.
Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kecamatan dibentuk sebagai upaya agar penanggulangan kebakaran hutan dan lahan lebih maksimal. Jika terjadi kebakaran lahan, maka brigade ini bersama pemerintah desa bisa cepat menanggulanginya sehingga kebakaran tidak sampai meluas.
"Harapan kami brigade ini menjadi ujung tombak agar penanggulangan kebakaran lahan bisa dilakukan dengan cepat. Kecuali skala besar, nanti dikoordinasikan dengan Posko Satgas Kabupaten untuk mengirim tim tambahan maupun pemadaman melalui udara menggunakan pembom air," kata Yusuf.
Saat peringatan detik-detik proklamasi di Stadion 29 November Sampit, BPBD Kotawaringin Timur menyerahkan peralatan pemadam kebakaran kepada 17 kecamatan serta kendaraan roda tiga untuk 12 kecamatan. Bantuan tersebut untuk mendukung penanggulangan kebakaran lahan oleh tim di kecamatan agar lebih optimal.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Camat Cempaga H Dedy Purwanto mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan dibentuknya Brigade Kebakaran Hutan dan Lahan. Brigade tersebut sangat penting untuk pencegahan maupun penanggulangan kebakaran lahan.
"Apalagi saat ini musim kemarau cukup panjang, kita semua harus mewaspadai kebakaran hutan dan lahan. Brigade ini akan difungsikan secara maksimal," kata Dedy yang juga Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Publik Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur.
Dedy menambahkan, saat ini kebakaran lahan yang terjadi di Kecamatan Cempaga cukup sedikit. Meski begitu pihaknya selalu waspada untuk mencegah agar tidak terjadi kebakaran lahan skala besar.
Dia mengapresiasi karena masyarakat setempat memahami bahaya kebakaran hutan dan lahan. Selain tidak membakar lahan, masyarakat juga aktif membantu memadamkan api jika terjadi kebakaran lahan.
Sementara itu, hujan mengguyur sejumlah wilayah Kotawaringin Timur dalam dua hari terakhir. Seperti Selasa siang, Kota Sampit diguyur hujan cukup deras meski tidak terlalu lama. Masyarakat berharap hujan makin sering terjadi sehingga bisa memadamkan kebakaran lahan.